SOLOPOS.COM - Peserta tes pengisian perangkat desa di Kecamatan Ngaringan mengikuti tes di Universitas An Nuur Purwodadi, Senin (7/6/2021). (Solopos.com/Arif Fajar Setiadi)

Solopos.com, PURWODADI -- Pelaksanaan tes pengisian 970 lowongan perangkat desa di Kabupaten Grobogan digelar di sejumlah lokasi. Ada 3.556 pelamar lowongan namun saat pelaksanaan pada Senin (7/6/2021), hanya 3.533 yang datang mengikuti tes sedang sisanya tidak hadir.

“Jadi total ada 970 lowongan perangkat desa, mulai dari kasi, kaur, kadus, dan sekdes. Jumlah pelamar semula 3.556, namun saat tes ada 23 peserta yang tidak hadir,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Grobogan, Sanyoto di sela-sela peninjauan tes di Universitas An Nuur Purwodadi, Senin (7/6).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kekosongan perangkat desa tersebut berada di 229 desa yang tersebar di 19 Kecamatan. Adapun 970 lowongan perangkat desa tersebut adalah Kepala Dusun (Kadus) ada 307, Kepala Seksi (Kasi) ada 321, Kepala Urusan (Kaur) 339, dan Sekretaris Desa (Sekdes) ada 3 lowongan.

Baca juga: Baru 70 Pasien Covid-19 Asal Kudus yang Diisolasi di Asrama Haji Donohudan, 630 Orang Belum

Pelaksanaan tes pengisian perangkat desa, menurut Sanyoto diserahkan sepenuhnya kepada pihak desa. Kemudian pihak desa membentuk panitia dan menggandeng perguruan tinggi dalam pelaksanaan tes.

Ada tujuh perguruan tinggi yang terlibat dalam tes pengisian perangkat desa. Yaitu Polines Semarang, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UKSW, UIN Walisongo Semarang, Undip Semarang, IAIN Kudus, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

“Untuk pelaksanaannya ada yang di desa setempat, di hotel, di sekolah, di Kudus, dan di Solo. Untuk model tesnya ada yang Computes Assisted Test (CAT) dan manual. Hasilnya bisa diketahui hari itu juga. Jika ada nilai yang sama dalam satu formasi maka akan dilakukan tes ulang sesuai aturan yang berlaku,” tambah Sanyoto.

Baca juga: Bangkitkan UMKM Grobogan, Disperindag Luncurkan Platform Digital

Pemantauan Oleh Bupati

Hasil tes dari panitia pengisian perangkat desa selanjutnya diserahkan ke desa. Kemudian lanjut Sanyoto diserahkan ke kecamatan, nantinya nilai tertinggi (rangking pertama) yang pemberkasannya benar yang dipilih. Selanjutnya Kepala Desa menerbitkan Surat Keputusan (SK) dan pelantikan dilakukan dalam kurun waktu 30 hari setelah terbitnya SK.

Pelaksanaan tes pengisian perangkat desa juga mendapat perhatian Bupati Grobogan, Sri Sumarni yang kemudian melakukan pemantauan. Didampingi Asisten I Teguh Harjokusumo dan Kepala Dispermades Bupati meninjau tes di SMPN 3 Purwodadi, Hotel Kyriad Grand Master, dan Universitas An Nuur Purwodadi.

“Untuk proses diserahkan sepenuhnya ke pemerintah desa dengan menggandeng perguruan tinggi. Dilaksanakan secara transparan, karena peserta bisa melihat langsung hasil tes hari ini juga,” kata Bupati.

Perangkat desa Grobogan
Bupati Grobogan, Sri Sumarni (kiri) meninjau pelaksanaan tes pengisian perangkat desa di SMPN 3 Purwodadi, Senin (7/6/2021). (Solopos.com-Pemkab Grobogan)

Baca juga: Muncul Semburan Lumpur Mirip Lapindo di Cirebon, Gas Beracunnya Bikin Hewan Sekitar Mati

Sementara Camat Ngaringan Widodo Joko N yang ikut memantau tes untuk pengisian perangkat desa di An Nur mengatakan ada satu peserta yang tes tersendiri. Karena yang bersangkutan rapid tes reaktif, sehingga menjalani tes di Balai Desa Ngaringan dengan pengawasan paniti dan Satgas Covid-19.

“Yang menyelenggarakan tes pengisian perangkat ada 11 Desa di Kecamatan Ngaringan. Peserta 219 orang untuk mengisi 57 lowongan,” terang Widodo.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya