SOLOPOS.COM - Candi Borobudur. (Reuters-Dwi Oblo)

Solopos.com, MUNGKID -- Ribuan permen karet menempel di bebatuan Candi Borobudur akibat ulah tangan jahil pihak tak bertanggung jawab. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Tri Hartono, ada 3.000 noda permen karet ditemukan menempel di batuan Candi Borobudur.

BKB pun bertindak cepat mengatasi vandalisme tak bertanggung jawab itu. Tri Hartono mengatakan, pihaknya telah membersihkan noda-noda permen karet tersebut.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

"Itu dari vandalisme pengunjungnya yang di pengamatan kami dan selalu kami lakukan pembersihan. [noda permen karet] Ada semua, teras stupa," terang Tri dilansir Detik.com, Jumat (14/2/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

10 Berita Terpopuler: Korut Eksekusi Pengidap Virus Corona hingga Penampilan Awal Lucinta Luna

Anggota staf BKB, Hari Setyawan, mengatakan noda-noda tersebut ditemukan di lantai VII hingga X. Noda dari permen karet tersebut berbentuk bulatan putih.

"Apabila bapak ibu memperlihatkan secara detail pada lantai, pada stupanya akan ada noda putih-putih, berbentuk bulat. Itu adalah noda-noda permen karet yang dihasilkan oleh pengunjung. Tentu saja susah kami kontrol. Kami tidak mungkin kan orang masuk sini, "Mas mulutnya dibuka mas, ada permen karetnya tidak,' Itu lah yang sulit kami kontrol," jelas Hari Satyawan.

Akibat ulah pengunjung yang usil ini, BKB akan membatasi kunjungan wisatawan di kompleks Candi Borobudur hingga di lantai VIII saja.

Kisah Ardha, Bocah Difabel Klaten Bersuara Merdu Hingga Bikin Didi Kempot Terenyuh

"Dan mungkin kebijakan yang ada saat ini adalah membatasi, bukan menutup. Membatasi pengunjung di lantai IX dan X. Akan kami tindak lanjuti juga dari pemeliharaan mungkin dengan menghilangkan noda permen karet. Karena tidak bisa langsung digosok gitu tidak akan hilang karena noda itu sudah terjadi mungkin puluhan tahun atau bahkan dari satu tahun noda itu menempel," tukasnya.

Tak hanya noda permen karet, diinformasikan Harian Jogja, aksi vandalisme lainnya juga ditemukan di Candi Borobudur. Beberapa di antaranyaadalah sejumlah pengunjung duduk-duduk dan memanjat dinding/pagar langkan candi/stupa, mencorat-coret, menggeser, mencungkil, dan membuang sampah sembarangan pada area candi.

Ogah Sentuh Narkoba, Didi Kempot Pilih Ciu

Bahkan, pengunjung juga ada yang merokok dan mematikannya dengan cara ditekan pada batuan, melompat-lompat di atas stupa atau langkan candi, hingga menyentuh dan bersandar pada relief candi. Perilaku ini bisa membahayakan kelestarian bebatuan di Candi Borobudur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya