SOLOPOS.COM - Pandu HW Athfal membentang tiga spanduk Milad HW saat menari kolosal semaphore, di lapangan pandean, Mangkunegaran, Sabtu (23/11/2013).(JIBI/Himawan Ardhi Ristanto)

Solopos.com, SOLO--Puncak peringatan milad ke-95 Hizbul Wathan (HW) diperingati dengan upacara di Lapangan Pamedan, kompleks Pura  Mangkunegaran, Sabtu (23/11/2013).

Sebanyak 3.000 anggota pandu HW se-Kota Solo memadati lapangan ini. Mereka mengenakan seragam lengkap pandu HW yang berwarna serba hijau.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tak hanya upacara, dalam kesempatan tersebut juga diperagakan tari kolosal semaphore dari 80 anak kepanduan HW Athfal. Tari ini diperagakan oleh anak-anak gabungan siswa SD Muhammadiyah Se-Kota Solo. Gerakan mereka serasi dan kompak, pada akhir sesi dibentangkan tiga spanduk bertulis “Selamat Milad ke-95 Pandu Hizbul Wathan”.

Ekspedisi Mudik 2024

Sontak tepuk tangan dari tamu undangan dan peserta upacara mengemuruh.

“Kami dua hari berlatih di sini agar bisa kompak karena penarinya gabungan SD Muhammadiyah se-Solo,” kata Farida Dwi Rahmawati, siswa SD Muhammdiyah 2 Kauman, Solo.

Selanjutnya tampil pula tari kolosal tongkat dari 80 anak kepanduan HW Pengenal dari SMP Muhammadiyah se-Kota Solo. Tak hanya itu, Tim Drumband HW juga tampil membawakan lagu Maju Tak Gentar.

Ketua Kwarda HW Kota Solo,Joko Riyanto, saat ditemui solopos.com di sela-sela acara, Sabtu, mengatakan selain anak didik diundang juga pengurus HW se-Solo Raya.

“Kami juga melantik 21 orang Pengurus Dewan Sugli 2013/2016 yakni pengasuh HW di tiap sekolahan. Penghargaan juga disampaikan kepada sesepuh HW, KH Mas Ahmad Dimyati, yang selalu mengaktifkan pandu HW Solo hingga berbicara di tingkat nasional. Atas dedikasinya diberikan Medali Jaya Matahari dan sertifikat perjuangan dari Kwartir Pusat HW,” ujarnya.

Dia berharap HW dengan bertambahnya usia dapat dirasakan kehadirannya di tengah masyarakat.  HW mampu memberikan pencerahan khususnya untuk anak usia sekolah agar giat belajar, mandiri, cinta sesama, asah asih asuh, dan mampu berprestasi.

“Dengan problem dekadensi moral, minimal di lingkungan Muhammadiyah, HW mampu mengarahkan dan mengkondisikan anak agar agar tak terpengaruh dampak negatif teknologi,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Solo, Dimas Suro, menilai  positif kegiatan milad HW ini. Sebagai  organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah, diharapkan HW dapat membangun karakter anak-anak bangsa. “Agar terbentuk generasi muda tangguh dan generasi pengganti yang tidak leda-lede,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya