SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (kiri), menyerahkan bantuan yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp15 juta/penerima di pendapa rumah dinasnya kompleks Setda Wonogiri, Jumat (26/11/2021). Bantuan itu untuk merehab rumah mereka yang dalam kondisi tidak layak huni. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri merehab 29.090 unit rumah tidak layak huni (RTLH) sejak 2017. Hingga 2021 ini RTLH yang belum direhab tinggal 14.142 unit.

Pemkab Wonogiri menargetkan dapat menyelesaikan rehab seluruh RTLH yang masih tersisa itu pada 2024 mendatang. Target itu dinilai realistis, karena capaian rehab RTLH setiap tahun berada pada tren positif.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bahkan, tiga tahun terakhir rata-rata RTLH yang direhab mencapai 3.000 unit/tahun. Pembahasan mengenai rehab RTLH mengemuka dalam acara, Penyerahan Bantuan Peningkatan Kualitas RTLH Dana Insentif Daerah (DID) 2021 di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: Cerita Ibu Digugat Anak Sendiri, Sri Surantini: Ini Pengalaman Terpahit

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan Pemkab tidak sendirian dalam mengintervensi masalah RTLH. Pemerintah pusat, provinsi, daerah, desa, dan pihak swasta (perbankan dan Baznas) bersama-sama mengatasi sesuai kewenangan masing-masing. Pemerintah pusat merehab RTLH di daerah melalui dana alokasi khusus (DAK), bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS), dan DID.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Pemkab juga melalui APBD, desa melalui dana desa, dan swasta melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR).

“Pada awal kepemimpinan saya [2016] RTLH di Wonogiri ada lebih kurang 43.000 unit. Hingga 2021 ini RTLH yang belum direhab tinggal lebih kurang 14.000 unit. Dari laporan yang saya terima pada tiga tahun terakhir RTLH yang direhab rata-rata mencapai 3.000 unit/tahun. Dari data itu saya meyakini sisa RTLH yang belum direhab semua selesai direhab di akhir masa jabatan saya dan Pak Setyo Sukarno [Wakil Bupati] pada 2024 mendatang,” ucap Bupati saat ditemui wartawan seusai acara.

Baca Juga: Anak Gugat Ibu Kandung di Boyolali, Penggugat Tuntut Pembatalan Hibah

Data yang Solopos.com peroleh, berdasar hasil Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, pada tahun tersebut di Kabupaten Wonogiri tercatat ada 43.232 unit RTLH. Program rehab RTLH mulai bergulir pada 2017, karena pada 2016 tidak ada anggaran program.

Anggaran rehab RTLH sejak tahun itu mencapai belasan miliar rupiah/tahun yang bersumber dari pemerintah pusat hingga daerah. Alokasi anggaran rehab senilai Rp10 juta-Rp15 juta/unit.

Berdasar verifikasi dan validasi data RTLH awal 2019, RTLH yang belum direhab tercatat tinggal 25.002 unit. Hal itu berarti selama kurun waktu 2017 sampai awal 2019 RTLH yang direhab sebanyak 18.230 unit. Hingga 2021 ini RTLH yang belum direhab masih tersisa 14.142 unit. Dengan demikian sejak 2017-2021 ini RTLH yang sudah direhab sebanyak 29.090 unit.

Baca Juga: Covid-19 Melandai, PGRI Klaten Berharap Sekolah Gelar PTM secara Penuh

 

Realistis

Bupati menyebut target penyelesaian rehab RTLH pada 2024 realistis, meski waktu untuk menyelesaikan tinggal tiga tahun. Hal tersebut berarti mulai 2022 mendatang RTLH yang harus direhab rata-rata sebanyak 4.700-an unit/tahun. Lelaki yang akrab disapa Jekek itu meyakini capaian tahunan bisa digenjot lagi hingga mencapai 4.700-an unit/tahun mulai tahun depan.

“Kami akan memperluas jaringan, mendorong keterlibatan semua pihak, meminta bantuan pemerintah pusat dan provinsi, meningkatkan anggaran penanganan RTLH dari APBD, dan juga mendorong desa meningkatkan sasaran rehab RTLH,” imbuh Bupati.

Dia melanjutkan, selama ini desa telah memberi kontribusi besar melalui dana desa. Sejak 2019-2021 sebanyak 251 desa sudah merehab 1.300 unit hingga 2.000 unit/tahun. Setiap desa mengalokasikan anggaran minimal Rp100 juta/tahun untuk merehab RTLH.

Baca Juga: Sukarelawan Pendukung Ganjar Capres 2024 Gelar Panen Bersama di Klaten

Sementara itu, Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, masyarakat yang hidup pada zaman sekarang jauh lebih enak dari pada dulu. Pada zaman sekarang sekolah di Kabupaten Wonogiri gratis, berobat juga gratis, yang memiliki anak kuliah dan berprestasi berkesempatan mendapatkan beasiswa, dan rumah yang dianggap RTLH pun direhab.

Hal tersebut tidak bisa diperoleh pada zaman dulu. Oleh karen itu, politikus PDIP tersebut tidak setuju jika ada pihak yang mengatakan, penak zamanku to.

Salah satu warga yang mendapat bantuan dana rehab RTLH, Juardi, warga Kecamatan Giritontro, mengaku sangat senang rumah yang dihuni keluarga kecilnya akhirnya direhab. Rumahnya dalam kondisi tak layak huni sudah bertahun-tahun. Baru tahun ini dia mendapat bantuan dana senilai Rp15 juta untuk merehab rumahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya