SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja--Sebanyak 282 pengungsi korban bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami gangguan jiwa, sehingga membutuhkan penanganan khusus.

“Gangguan jiwa yang dialami ratusan pengungsi itu di antaranya depresi, ansietas (kecemasan), psikosis, sulit tidur, dan psikosomatis (merasa punya penyakit badan tetapi sumbernya kejiwaan),” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Bondan Agus Suryanto di Yogyakarta, Sabtu.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Menurut dia, pemulihan para penyandang gangguan jiwa itu akan dilaksanakan dengan minimal 1.000 kunjungan atau sekitar selama tiga bulan ke depan. Untuk itu, Dinkes telah melakukan semacam pelatihan perawat untuk melaksanakan kunjungan didampingi psikiater dan psikolog.

“Para perawat nanti akan melapor jika ada kasus yang membutuhkan pengobatan  secara psikologis dan dengan obat. Para perawat selanjutnya melaporkan ke psikolog atau dirujuk ke rumah sakit yang menangani kasus kejiwaan,” kata Bondan.

“Hal itu akan menjadi bagian dari program kesehatan jiwa, dan juga akan dilakukan pemantauan dan pelayanan kesehatan jiwa kepada masyarakat,” katanya.


Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya