SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau rumah isolasi bagi pemudik di Kabupaten Boyolali, Selasa (11/5/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mengimbau masyarakat Jateng yang ada di perantauan untuk tidak jadi pemudik Lebaran demi menangkal Covid-19. Imbauan itu digemakannya guna memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan menghindari mobilitas atau pergerakan masyarakat.

Ganjar menyebut sejak masa larangan mudik diterapkan, pihaknya sudah menemukan adanya 28 pemudik di wilayah Jateng yang terpapar Covid-19. Hal itu diungkapkan Ganjar saat meninjau posko penyekatan pemudik di wilayah Kabupaten Semarang, Selasa (11/5/2021).

Promosi Mengenal Kelawi, Pemenang Desa BRILiaN Hijau Berkat Inovasi Berkelanjutan

Ganjar mengatakan data yang diterima menyebutkan sudah ada 4.000 lebih pemudik di Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah sebanyak itu, 28 orang di antaranya merupakan pemudik yang ada di wilayah Jateng.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Jujur & Bisa Dipercaya

“Maka kita sedang melakukan tracing pergerakannya seperti apa, untuk menyaring dan memastikan semua masyarakat sehat. Maka kami ucapkan terima kasih pada mereka yang tidak mudik. Anda akan menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dan itu sikap patriotis,” ujar Ganjar.

Ganjar juga meminta seluruh petugas yang berjaga di posko penyekatan pemudik untuk memperketat pengawasan terhadap masuknya pemudik ke wilayah Jateng.

Penyekatan Jebol

Hal itu disampaikan Ganjar menyusul informasi jebolnya pintu penyekatan pemudik di wilayah Bekasi, Minggu (9/5/2021) malam.

“Sudah kami perhitungkan, itu [pos penyekatan] pasti akan jebol. Pasti ada yang mbeling, nekat menerobos dan ternyata terjadi. Kasus di Jabodetabek itu polanya agak terasa, mereka menunggu pemudik lain, rombongan dan setelah terkumpul banyak menerobos barikade,” ujar Ganjar saat meninjau pos penyekatan di Kabupaten Semarang dan Salatiga, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Toxic & Tidak Menyenangkan

Menurut Ganjar, sebagian pemudik yang nekat menerobos penyekatan di Bekasi kemungkinan besar menuju wilayah Jateng. Oleh karenanya, ia pun meminta petugas untuk memperketat pintu masuk di perbatasan agar pemudik yang nekat itu tidak bisa masuk ke wilayah Jateng.

“Kalau itu masuk Jateng, kita tidak hanya memiliki 14 titik penyekatan perbatasan antarprovinsi. Tapi, ada juga 17 titik antar-kabupaten/kota. Saya harap diperketat, sehingga bisa menjaring mereka,” tuturnya.

Kalau pintu penyekatan di jalan masih lolos, maka antisipasi selanjutnya lanjut Ganjar adalah Satgas Jaga Tangga yang ada di desa-desa. Program ini diharapkan bisa berjalan di lapangan dan memastikan para pemudik sehat dan aman.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya