SOLOPOS.COM - Mobil jenazah K.G.P.A.A Mangkunagoro IX tiba di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (13/8/2021) sore. (Solopos-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menerjunkan 275 personel kepolisian untuk mengamankan jalannya pemakaman Penguasa Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagoro IX.

Rencananya jenazah Mangkunagoro IX akan dimakamkan di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar, sesuai adat Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan sebanyak 275 personel itu ditugaskan untuk mengamankan prosesi pemakaman serta pengawalan hingga ke permakaman.

Baca juga: Putra-Putri Berkomitmen Lanjutkan Semangat dan Cita-Cita Mangkunagoro IX

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk mendoakan dari rumah tanpa perlu melayat ke Pura Mangkunegaran. Selain untuk menghindari kerumunan, hal itu dikarenakan akses ke lokasi hanya untuk keluarga dan kerabat.

“Koordinasi dengan Polres Karanganyar kami lakukan. Kami akan kawal hingga ke Karanganyar,” papar Kapolresta Solo, Jumat (13/8/2021).

Diberitakan, Penguasa Pura Mangkunegaran Solo, K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX, wafat pada Jumat (13/8/2021) pukul 02.50 WIB di Jakarta. Jenazah disemayamkan di Ngalem Ageng Pura Mangkunegarann Solo dan akan dimakamkan di Astana Girilayu pada Minggu (15/8/2021).

Baca juga: 10 Berita Terpopuler : Sekolah di Bawah PGRI Sragen Berguguran – Kisah Cinta Mangkunagoro IX

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Pengageng Kabupaten Mondropuro Mangkunegaran, Supriyanto Waluyo, menjelaskan upacara adat Jawa akan berlangsung di depan pendapa dengan brobosan yang dilakukan oleh keluarga. Jenazah almarhum rencananya dimakamkan di sebelah timur makam Mangkunegoro VIII.

Kehilangan Besar untuk Mangkunegaran

Sebelumnya dilaporkan, kepergian Mangkunagoro IX membawa duka mendalam bagi empat putra dan putri, sang istri Gusti Kanjeng Putri Mangkunagoro IX, juga para kerabat Mangkunegaran.

Anak bungsu Mangkunagoro IX, G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, menjelaskan Bhre masih berkomunikasi dengan ayahandanya melalui sambungan telepon Kamis (12/8/2021) malam.

Baca juga: Mangkunagoro IX, Penjaga Kesenian yang Tak Alergi dengan Tari Modern

“Yang gak pernah kami bayangkan. Inikan kehilangan besar untuk Mangkunegaran, untuk keluarga. Tetapi ke depan kami harus melanjutkan semangat Kanjeng Gusti. Melakukan yang terbaik untuk Mangkunegaran dengan abdi-abdi, dengan keluarga melanjutkan semangat dan cita-cita Kanjeng Gusti,” kata dia, Jumat.

Mangkunagoro IX, Penguasa Pura Mangkunegaran sejak tahun 1988, meninggalkan semangat tentang pentingnya menjaga seni kebudayaan agar tak padam oleh gempuran zaman. Selama memimpin, sejumlah kebijakan yang mengarah pada pemertahanan dan pengembangan seni kebudayaan terus dilakukan.

Mulai dari komitmennya mempertahankan eksistensi Praja MN dengan selalu mengadakan ritual upacara adat, merawat seni klasik, hingga mengizinkan seni kontemporer masuk di wilayah Pura Mangkunegaran.

Baca juga: Ini Sejarah Gerakan Pramuka, Ternyata Ada Peran Pangeran Mangkunagoro Solo

Pada masa kepemimpinan Mangkunagoro IX, Pura Mangkunegaran juga mendukung regenerasi seni budaya lewat sejumlah lembaga pendidikan. Terbukti dengan adanya Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta (Asga), Sanggar Tari Surya Sumirat, hingga Pasinaonan Dalang Mangkunegaran yang masih eksis sampai hari ini.

Direktur SIPA Community yang merupakan kerabat Puro Mangkunegaran, Irawati Kusumorasri, saat diwawancara, Jumat, salut dengan komitmen mendiang Mangkunagoro IX dalam seni dan kebudayaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya