SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang–27 Pengungsi  di Jateng dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) RSJ Prof dr Soeroyo Kota Magelang. Para pengungsi itu diduga mengalami tekanan psikis selama bencana letusan Merapi.

“Mereka mengalami trauma berat dan menjurus ke kondisi stres, sehingga terpaksa dirujuk ke RS khusus,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Priyantono Djarot Nugroho, Jum’at (12/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Djarot menjelaskan sebelumnya para pengungsi itu telah diberikan penanganan trauma di lokasi pengungsian masing-masing. Namun kondisinya tidak juga membaik.

Menurut Djarot, para pengungsi itu mengalami tekanan jiwa karena berbagai hal, seperti kehilangan orang yang dicintai dan harta benda.

Ditemui terpisah, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Sutrisno membenarkan sejumlah pengungsi mulai mengalami tekanan kejiwaan. Saat ini BNPB sedang menginventarisir jumlah mereka agar bisa ditangani lebih tepat.

“Kami belum bisa sampaikan datanya karena masih dalam proses inventarisasi. Apalagi jumlah pengungsi juga terus bertambah,” ungkap Sutrisno.

Sutrisno menyatakan kondisi ini wajar mengingat dahsyatnya letusan Gunung Merapi. Ditambah lagi tidak semua lokasi pengungsi memenuhi standar.

“Dari pengamatan kami therapy healing cukup efektif sehingga perlu dilanjutkan. Kita juga perlu memberikan siraman rohani kepada pengungsi,” tegas Sutrisno.

Jumlah pengungsi letusan Gunung Merapi di Jateng dan Yogyakarta menembus angka 279.702 jiwa. Sebanyak 91 ribu jiwa di antaranya, berada di Kabupaten Magelang.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya