SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], DPC PDIP Solo memastikan aksi massa untuk menolak kenaikan harga BBM akan dilakukan pada 27 Maret mendatang. Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dijumpai di area Car Free Day mengatakan, aksi tersebut akan diikuti sekitar 5000 orang yang merupakan pengurus struktural DPC PDIP Solo dari ranting hingga anak ranting dengan rute dari alun-alun dan dipusatkan di Balaikota Solo. Diungkapkan Rudy, ia akan memimpin aksi yang diperkirakan berlangsung sekitar 1 jam itu. Bahkan dirinya siap menerima resiko apapun terkait aksi yang menentang kebijakan pemerintah tersebut.

Sementara itu, terkait keikutsertaan Walikota Solo–Jokowi, Rudy tidak dapat memastikan, sebab hingga hari ini pun Jokowi masih berada di Jakarta. Tujuan dari aksi ini, menurut Rudy, bukanlah untuk mencari popularitas atau dukungan warga, namun agar pemerintah tidak jadi menaikkan harga BBM. Sebab, hal tersebut akan semakin menyengsarakan rakyat kecil. Dengan asumsi kenaikan harga BBM sebesar 30 persen, otomatis juga akan menaikkan harga kebutuhan pokok. Lebih lanjut dikatakannya, pembahasan besaran UMK dan KHL beberapa waktu lalu, menjadi tidak ada artinya dengan naiknya harga BBM ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rudi menilai acuan angka kemiskinan versi pemerirntah yang dilansir BPS harus diluruskan terlebih dulu. Jangan sampai data yang digunakan untuk menyalurkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tidak sesuai dengan data yang ada di lapangan. Diungkapkan Rudy, data BPS memilki dua criteria, yakni data waktu kebutuhan penyaluran bantuan dan data waktu pembangunan. Dia pun kembali menegaskan aksi yang diusungnya dipastikan akan berlangsung damai. [SPFM/dev]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya