SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Sekitar 27 desa tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Klaten mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Klaten lantaran mulai terdampak kekeringan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, 27 desa ajukan bantuan air bersih itu meliputi delapan desa di Kecamatan Bayat yakin Desa Talang, Krakitan, Jarum, Tegalrejo, Wiro, Gununggajah, Banyuripan, Jambakan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kemudian enam desa di Kecamatan Kemalang, yaitu Desa Kendalsari, Tlogowatu, Tegalmulyo, Sidorejo, Balerante, Tangkil. Lima desa di Kecamatan Cawas meliputi Desa Gombang, Pogung, Bawak, Burikan, Nanggulan.

4 Kios di Pasar Juwiring Klaten Ludes Terbakar Gara-Gara Sampah

Lalu lima desa di Kecamatan Karangdowo yakni Desa Tumpukan, Bulusan, Demangan, Ringinputih, Tulas; dua desa di Kecamatan Jatinom yakni Bandungan dan Temuireng serta Kecamatan Trucuk satu desa yakni Gaden.

Guna mengatasi bencana kekeringan, anggaran dropping air bersih di Klaten ditambah melalui APBD Perubahan 2020.

Sebelumnya, dana dropping air bersih yang semula direncanakan senilai Rp200 juta dari APBD 2020 turun menjadi Rp150 juta.

Hal itu karena terdampak refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Pengadaan Air Bersih

Dana Rp150 juta hanya cukup untuk penyediaan 600 tangki air bersih dari rencana semula sekitar 800 tangki.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, menjelaskan pada APBD perubahan 2020 rencananya BPBD mendapatkan tambahan anggaran Rp42 juta.

Kopi di Warkop Pramugari Cantik di Klaten Beda, Katanya Bisa Semriwing!

Anggaran sebesar itu diperkirakan cukup untuk pengadaan air bersih 400 tangki.

“Sehingga total [anggaran dropping air bersih] menjadi Rp192 juta untuk 1.000 tangki,” jelas Haris saat berbincang dengan , Jumat (17/7/2020).

Sementara itu, kebutuhan dropping air bersih sekitar 1.500 tangki. Kebutuhan itu untuk penyaluran bantuan air bersih hingga akhir November 2020.

Sesuai SK Bupati Klaten No. 360/169 tertanggal 9 Juni 2020, siaga darurat bencana kekeringan musim kemarau di Klaten berlaku sejak 1 Juni hingga 30 November 2020.

Puncak Kemarau

Haris menjelaskan pihak ketiga seperti dunia usaha, yayasan/lembaga nirlaba, dan lainnya digandeng untuk ikut membantu penyaluran air bersih ke daerah terdampak kekeringan.

“Kebutuhan sekitar 500 tangki kami harapkan bisa didukung dari pihak ketiga. Pada prinsipnya hasil pertemuan kemarin [Kamis, 16/7/2020] pihak ketiga siap membantu untuk berperan ikut dropping terutama saat puncak kemarau yang diperkirakan Agustus dan September mendatang,” jelas dia.

Tak Pakai Masker, Hampir 1.000 Orang di Klaten Terjaring Razia

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengapresiasi pihak ketiga yang siap membantu menyalurkan bantuan air bersih ke daerah terdampak di tengah pandemi Covid-19.

“Kami sudah kumpulkan dan saya berharap ada pelaporan ke kami ketika nanti menyalurkan bantuan air bersih agar sasaran tidak tumpang tindih,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya