SOLOPOS.COM - Logo Koperasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 266 dari jumlah total 1.066 koperasi di Kabupaten Boyolali tidak aktif. Hal tersebut terjadi dikarenakan sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam koperasi-koperasi itu belum memadahi.

Kepala Bidang Koperasi dan Advokasi, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Sudarmadi, mengatakan berdasarkan data per 31 Desember 2013, 266 koperasi dinilai tidak aktif sementara 800 lainnya aktif. Menurutnya mayoritas tidak aktifnya koperasi karena SDM nya, apalagi jati diri koperasi sendiri terdapat pada anggotanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Koperasi akan aktif apabila anggotanya aktif pula, selain itu ditunjang dengan pengurus yang memiliki kemampuan baik manajemen maupun permodalan. Karena itu SDM sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sebuah koperasi.” ujarnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (18/7/2014).

Sudarmadi menambahkan pihaknya sudah melakukan identifikasi terkait tidak aktifnya koperasi-koperasi itu. Identifikasi tersebut untuk melihat masalah yang dihadapi oleh pihak koperasi yang membuat mereka kesulitan melangsungkan eksistensinya.

“Kami sudah mengundang sekitar 75 koperasi yang tidak aktif, untuk melihat apa kendala yang dihadapi,” tambahnya.

Sudarmadi melanjutkan ada beberapa koperasi yang dikira tidak aktif namun sebenarnya aktif. Diaanggap tidak aktifnya koperasi tersebut lantaran tidak pernah melakukan laporan rutin ke dinas. Menurutnya itu dikarenakan SDM yang mumpuni untuk melakukan pelaporan.

“Sebenarnya beberapa yang tidak aktif itu aktif, karena tidak pernah ada laporan rutin ke dinas ya dianggapnya tidak aktif,” beber dia.

Sementara Kepala Seksi Advokasi, Dinas Koperasi dan UMKM Boyolali, M. Sofyan Tsuri, mengatakan mayoritas koperasi di Boyolali adalah koperasi serba usaha (KSU). Sementara yang lainnya bisa berupa koperasi pasar dan kopersai unit desa.

“Paling banyak di Boyolali ini ya koperasi serba usaha, mungkin karena paling banyak diminati masyarakat juga,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Sofyan saat ini Kecamatan Boyolali Kota yang paling banyak memiliki koperasi dengan 205 unit koperasi. Ia menambahkan selain 1.066 koperasi asli Boyolali, juga terdapat 27 koperasi cabang.

“Sebanyak 27 koperasi cabang ada di Boyolali, yang induknya bisa lingkup nasional maupun provinsi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya