SOLOPOS.COM - Ilustrasi tol. (Reuters-David McNew)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 262 bidang tanah kas desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) bakal terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan hingga sekarang belum mengetahui lokasi detail ratusan bidang tanah kas desa terdampak jalan tol Solo-Jogja tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga sekarang, Dispermasdes Klaten bahkan belum mengetahui penepatan lokasi (penlok) jalan tol Solo-Jogja.

“Dari segi jumlahnya, tanah kas desa yang terdampak jalan tol mencapai 262 bidang itu [total tanah terdampak jalan tol di Klaten mencapai 4.071 bidang]. Meski sudah mengetahui jumlahnya, kami belum mengetahui di desa mana saja. Ini masih menunggu informasi lebih lanjut [baik dari pemerintah provinsi atau pun pemerintah pusat],” kata Jaka Purwanto, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (10/2/2020).

Jualan Kokain & Simpan Sabu, Nanie Darham Terancam 20 Tahun Penjara

Jaka Purwanto mengatakan hal utama yang harus dilakukan setiap desa yang tanah kas desanya terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja adalah mendukung proyek strategis nasional tersebut.

Di samping itu, setiap pemerintah desa (pemdes) diharapkan segera mempersiapkan diri menyusun rancangan peraturan desa (raperdes) sebelum menjadi peraturan desa (perdes) terkait lahan pengganti tanah kas desa.

“Pemerintah pasti akan memikirkan soal ganti untungnya. Ini menjadi proyek strategis nasional, tentunya kepentingan nasional harus lebih diutamakan. Begitu informasi soal jalan tol ini sudah fixed [termasuk dilakukan penlok], pemdes segera menggelar musyawarah desa [musdes]. Lahan pengganti tanah kas desa diusahakan juga berada di tanah yang produktif [sebagian besar tanah kas desa terdampak jalan tol Solo-Jogja tergolong tanah produktif]. Kami berharap, pembahasan perdes tanah kas desa itu hanya membutuhkan waktu 1-2 bulan,” katanya.

Viral Karena Bentuknya Aneh, Patung Gajah Di Gresik Habiskan Dana Rp1 Miliar

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekminto, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal mendampingi pemerintah pusat saat menyelesaikan ganti untung. Pemerintah pusat akan menyosialisasikan pengadaan tanah jalan tol Solo-Jogja dalam waktu dekat.

“Kami berharap, data kepemilikan tanah terdampak jalan tol Solo-Jogja ini harus clear. Yang diundang dalam sosialisasi nanti benar-benar yang memiliki sertifikat tanah. Jika ini tak dipikirkan di awal, kami khawatir akan muncul gejolak di masyarakat,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, panjang jalan tol Solo-Jogja mencapai 93 km. Dari panjang tersebut, sepanjang 35,6 kilometer berada di Jateng, sedangkan panjang tol yang melintasi di Klaten mencapai 28 km.

Foto Orangutan Tolong Pria Viral, Katanya Lebih Manusiawi Dibanding Manusia

Jumlah desa di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja sebanyak 50 desa. Jumlah itu tersebar di 11 kecamatan, yakni Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Jika sesuai rencana, pembangunan jalan tol Solo-Jogja dimulai pada Agustus 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya