SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MALANG — Badan Urusan Logistik (Bulog) Malang menyediakan 26.000 ton beras untuk disalurkan dalam kegiatan operasi pasar (OP) Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga Beras Medium 2019.

Kepala Bulog Malang Fachria Latuconsina mengatakan OP digelar sesuai dengan Perintah Presiden dan Dirut Bulog menjaga agar harga beras, terutama kualitas medium, tetap stabil, mengantisipasi kenaikan harga karena pasokan di pasar masih rendah. Hal itu terjadi karena dalam beberapa bulan ke depan masih memasuki musim tanam padi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Lewat OP tersebut, diharapkan harga beras medium tidak sampai melonjak melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar Rp9.450/kg,” ujarnya di tengah-tengah peluncuran OP Beras: Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga Beras Medium 2019 di Malang, Kamis (3/1/2019).

Harga beras yang dijual Bulog di pasar dengan kemasan 5 kg dipatok sebesar Rp8.550/kg, namun jika masyarakat mengambil sendiri di gudang Bulog dipatok sebesar Rp8.100/kg. Saat ini, harga beras medium di pasar di kisaran Rp9.500-Rp10.000/kg.

Hari pertama disediakan 15 ton yang dijual di tiga pasar, yakni Pasar Besar, Pasar Dinoyo, dan Pasar Blimbing, serta Rumah Pangan Kita (RPK), gerai yang menjual bahan kebutuhan pokok yang disediakan Bulog.

Selanjutnya, OP beras juga menjangkau pasar-pasar tradisional secara luas serta lingkungan perumahan di tingkat kelurahan sehingga semua warga dapat membeli beras medium yang disediakan Bulog dengan mudah dan harga yang terjangkau.

“Dengan stok sebanyak 26.000 ton, sangat mencukupi untuk kebutuhan OP sepanjang 2019 karena serapan beras medium hanya mencapai 585 ton,” ujarnya.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan lewat kegiatan tersebut menujukkan bahwa pemerintah mengantisipasi secara riil mengenai potensi kenaikan harga beras memasuki musim tanam. Dengan stok beras Bulog masih banyak dengan kualitas yang baik serta harga yang terjangkau, maka penyerapannya diharapkan bisa meluas karena direspon positif masyarakat.

Saya sudah memeriksa sendiri beras Bulog. Kualitasnya baik, baunya harum dan tidak berkutu,” ujarnya.

Kasi Statistik dan Distibusi Badan Pusat Statistik Kota Malang Dwi Handayani Prasetyawati mengatakan OP beras yang digelar Bulog telah efektif menekan harga komoditas pangan tersebut di Kota Malang.

Sepanjang 2018, bahkan beras mengalami deflasi sebesar -5,5539% dan sumbangan terhadap inflasi -0,2127%. Beras pada tahun lalu justru menjadi penghambat terjadinya inflasi.

“Pada bulan tertentu harga beras memang sempat naik, namun jika direratakan justru terjadi deflasi, penurunan harga,” ucapnya.

Kepala Tim Advisory Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Malang, Jaka Setyawan, mengatakan OP beras yang digelar Bulog Malang efektif meredam kenaikan harga karena digelar setiap hari.

Dengan demikian, maka komoditas pangan tersebut mudah diperoleh warga yang membutuhkan beras dengan harga terjangkau. Kegiatan yang terus menerus juga memberikan efek psikologis bagi pasar bahwa pasokan beras mencukupi sehingga dapat menstabilkan harga beras.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya