SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

SLEMAN-Sebanyak 25 warga Dusun Jombor Lor, yang menjadi lokasi pembangunan fly Over hingga Senin (4/2/2013) belum sepakat dengan kompensasi harga lahan. Mereka menolak tawaran harga yang diberikan pemerintah.

Ketua Negosiasi pembebasan lahan Jombor, Sudarto mengatakan tawaran pembebahan lahan dari pemerintah pada angka Rp4,5 juta untuk satu meter perseginya. Padahal permintaan warga empat kali NJOP atau setara dengan Rp10 juta per meter perseginya.

“Di Jalan Magelang NJOP sudah mencapai Rp2 juta 15 ribu per meter persegi. Kalau empat setengah kali, paling tidak harga yang ditawarkan mencapai Rp10 juta. Itu yang kami minta,” jelas Sudarto.

Adapun rata-rata tanah yang akan dibebaskan milik warga di Dusun Jombor Lor memiliki luas 60 meter persegi. Namun, ada pula luas lahannya mencapai ratusan meter persegi.

Sudarto mengira tim appraisal tidak serius dalam melihat harga tanah milik warga. Pasalnya, menurut informasi, patokan harga dari pemeintah ini dilihat dari hasil survey NJOP tahun 2011.

Warga Jombor Lor yang lain, Trisno Subroto mengaku warga dan kontraktor sempat bersitegang. Menurutnya kontraktor ingin mengangkat trotoar jalan.

“Kami sempat menghalangi dan akhirnya pengerjaan itu tidak jadi dilakukan. Kami bersikukuh harus ada penyelesaikan masalah pembebasan lahan ini sebelum pengerjaan dilakukan di Jalan Magelang,” jelas Trisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya