SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI—Sebanyak 25 keluarga korban bencana tanah retak di bukit Dusun Paran, Desa Dawungan, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, Jawa Tengah bakal mendapat bantuan untuk pembangunan rumah dari Pemerintah Pusat. Nilainya mencapai Rp10 juta per keluarga.

Selain bagi warga Paran, bantuan sejenis juga akan diberikan kepada 25 keluarga di Desa Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo yang menjadi korban tanah longsor saat banjir besar akhir 2007 lalu. Sedangkan 75 keluarga lainnya di Banaran, Pracimantoro, akan mendapat bantuan peningkatan kualitas permukiman (PKP). Nilai bantuannya sebesar Rp5 juta/keluarga ditambah Rp4 juta/keluarga untuk prasarana.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dalam hal ini kami hanya sebagai fasilitator. Pelaksana di lapangan adalah masyarakat sendiri melakui kelompok swadaya masyarakat (KSM). Bantuan ini memang selain untuk meringankan beban korban bencana juga untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat,” Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Wonogiri, Haryono, kepada wartawan, Kamis (22/9).

Haryono menjelaskan, dari Pemerintah Pusat, program bantuan itu dikemas dengan nama Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Bantuan ini dibagi dua kategori, yakni pembangunan baru (PB) seperti yang bakal diterima warga Paran dan Hargantoro, serta peningkatan kualitas permukiman (PKP) seperti yang akan diterima warga Banaran, Pracimantoro.

Haryono menambahkan, bantuan itu sebenarnya sudah diusulkan sejak Mei 2011 lalu, bersamaan dengan mulai terjadi retak-retak tanah di Dusun Paran, Dawungan. Saat itu, baik untuk PB maupun PKP, diajukan masing-masing 100 keluarga yang akan mendapat bantuan. Namun, yang disetujui untuk PB hanya 50 keluarga dan PKP 75 keluarga.

Perbedaan antara PB dengan PKP yakni jika PB maka bantuan itu diperuntukkan bagi pembangunan struktur rumah seperti fondasi, dinding atau atap. Sedangkan PKP, hanya untuk meningkatkan kualitas dan kondisi rumah, misalnya untuk memplester lantai, dan perbaikan-perbaikan lainnya.

Terpisah, Camat Jatiroto, Panji Titoyuono, saat dihubungi mengaku belum menerima informasi mengenai bantuan untuk warga di Dusun Paran. Namun, dia mengakui warga di wilayah itu membutuhkan bantuan tersebut. Saat ini, dari sekitar 29 warga di Dusun Paran, tiga di antaranya sudah pindah secara mandiri karena kebetulan punya tanah di daerah lain.(JIBI/SOLOPOS/shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya