237 Mahasiswa Jateng dan DIY Lolos Diksar Menwa Mahadipa Yudha 45

Solopos.com, MAGELANG—Sebanyak 237 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melewati Pendidikan Dasar Menwa Mahadipa Yudha 45 yang merupakan calon anggota Menwa. Upacara penutupan dilakukan di Lapangan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam IV/Diponegoro Magelang, Rabu (24/3/2022) pukul 09.00 WIB, dengan Inspektur Upacara Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Letkol (Inf) Hariadi, S.Sos. mewakili Komandan Rindam IV/Diponegoro.

Letkol Hariadi mengatakan meskipun pendidikan dilaksanakan dalam waktu yang singkat, namun para mantan siswa dituntut untuk memiliki pemahaman komponen pendukung bela negara sehingga menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mahasiswa sebagai motivator dan dinamisator, sekembalinya dari dodik bela negara harus bisa mengembangkan sehingga menjadi kader kader yang bisa dibanggakan. Suatu kebanggaan harus didasari dengan ketulusan hati dan sikap tanpa pamrih,” ujarnya saat memberikan sambutan seperti dalam rilis kepaa Solopos.com.

Baca Juga: Pendidikan Dasar Militer untuk Sipil Beda Standar dengan Militer

Dia mengingatkan mantan siswa selalu memedomani beberapa hal yaitu tingkatkan keimanan, berfikir dan bertindak terbaik, tingkatkan profesionalisme dan mengutamakan faktor keamanan dalam setiap kegiatan, serta mengaplikasikan kemampuan keterampilan pengetahuan yang diterima dengan cara kreatif inovatif adaptif. “Patuhi protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19,” tambahnya.

Pendidikan yang dilaksanakan mulai 13 Maret 2022 ini bertujuan membentuk kader-kader baru Menwa Mahadipa Jawa Tengah. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib harus dilalui untuk seorang mahasiswa menjadi anggota Menwa.

Olah keprajuritan digemblengkan selama mengikuti pendidikan. Hal tersebut meliputi baris berbaris, tata upacara, mountaineering, halang rintang,  pengenalan senjata ringan. Selain itu juga diberikan materi wawasan kebangsaan, wawasan perguruan tinggi, tri dharma perguruan tinggi, kemenwaan, kamtibmas, serta dasar penanggulangan bencana.

Baca Juga: Menwa Se-Semarang Ikuti Donor Darah Massal

Setelah materi-materi diberikan, para siswa diuji melalui kegiatan jalan jauh hanmars (ketahanan mars), dilanjutkan kegiatan survival dan jurit malam. Menutup rangkaian kegiatan praktik lapangan, pada Selasa (22/3/2022) dini hari dilaksanakan tradisi pembaretan.

Pada Upacara Penutupan Pendidikan Dasar Menwa Mahadipa kali ini dilaksanakan tari massal oleh anggota-anggota Menwa baru, berupa tari beksan wanara. Gerakan-gerakan dilakukan secara mantap meskipun waktu yang tersedia untuk mereka berlatih relatif tidak banyak.

Hal tersebut memancing para undangan yang terdiri atas para alumni Menwa dan pembina kemahasiswaan perguruan-perguruan tinggi di Jawa Tengah tergerak mengikuti irama tarian. Kegiatan menari massal pun semakin meriah.

Baca Juga: Penasihat Hukum Minta 2 Terdakwa Kasus Menwa UNS Solo Dibebaskan

Danmenwa Mahadipa Jawa Tengah, Yohansah HS. SE. M.Si., berharap selesainya pendidikan dasar ini membuat para anggota baru Menwa dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang didapat. Anggota baru Menwa juga diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan-kegiatan yang relevan, baik di perkuliahan, dalam berorganisasi, juga dalam kehidupan sosial.

Kader-kader Menwa, kata dia, juga harus berupaya berbakti maksimal di manapun beraktivitas. Selanjutnya semangat menimba ilmu, baik dalam pendidikan penjenjangan dan kecakapan Menwa maupun pelatihan keterampilan kecakapan dan peningkatkan kompetensi diri.

“Sehingga di dalam beraktivitas dan berkarya, akan semakin dirasakan peran dan manfaatnya. Dengan demikian, semboyan Menwa yaitu Widya Castrena Dharma Siddha [menyempurnakan pengabdian dengan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan] akan benar-benar mewujud.”