SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Berlin (Solopos.com)–Sumber wabah bakteri maut E. coli yang melanda Jerman dan negara-negara lain hingga kini masih misterius. Padahal korban jiwa terus bertambah.

“Penyelidikan masih berlangsung,” demikian pernyataan Kementerian Pertanian Jerman seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/6/2011).

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Hal itu disampaikan menyusul keluarnya hasil tes awal terhadap tauge organik yang semula diduga sebagai sumber wabah bakteri E. coli. Hasil tes tersebut terbukti negatif. Sejauh ini sudah 23 orang tewas dan lebih dari 2 ribu orang lainnya jatuh sakit akibat bakteri pembunuh tersebut.

Menteri Pertanian Jerman Ilse Aigner mengatakan, pemerintah tetap akan mengeluarkan peringatan bagi warga untuk tidak memakan tauge, tomat, selada dan timun, khususnya di wilayah utara Jerman. Peringatan itu terus berlaku hingga sumber wabah yang sebenarnya ditemukan.

Namun menurut Andreas Hensel, kepala Institut Federal untuk Penilaian Risiko, “mungkin saja kita tak akan pernah menemukan sumber kontaminasi”.

Sebelumnya pemerintah Jerman menduga timun organik asal Spanyol sebagai sumber wabah bakteri E. coli. Namun kemudian muncul dugaan baru yang mengarah pada tauge yang kemudian juga terbukti negatif.

Wabah serupa pernah terjadi di Jepang antara tahun 1996 dan 2003 yang menjangkiti lebih dari 10 ribu orang dan menewaskan 22 orang. Selain Jerman, wabah bakteri E. coli kali ini telah melanda setidaknya 14 negara, termasuk Amerika Serikat. Sejauh ini 22 orang tewas di Jerman dan satu orang tewas di Swedia. Korban tewas di Swedia adalah seorang wanita yang baru berkunjung ke Jerman.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya