SOLOPOS.COM - Pebisnis muda peserta pelatihan Yayasan Plan Indonesia dan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Tthoyyibah (SPPQT) saat menampilkan produk usaha miliknya di Kayu Arum Resort, Kota Salatiga, Sabtu (26/11/2022). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Sebanyak 225 pemuda asal berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) mengikuti pelatihan sebagai pebisnis di Kayu Arum Resort, Kota Salatiga, Sabtu (26/11/2022). Kegiatan yang diinisiasi Yayasan Plan Indonesia (YPI) dan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thoyyibah (SSPQT) memberikan kesempatan kepada para pemuda itu untuk menampilkan berbagai produk usaha pasca-memperoleh pelatihan.

Manajer Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda YPI, Benedictus Wahyu Sadewo, mengatakan pebisnis muda tersebut sebelumnya telah mendapatkan berbagai pelatihan seperti peningkatan kapasitas, pendampingan bisnis, hingga akses untuk menuju lembaga keuangan. Selain itu peserta juga mendapat pelatihan Gender Action Learning Sustainability (GALS) yang bertujuan agar anak muda mendapatkan income dan kemandirian finansial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahun ini untuk targetnya seluruh Indonesia ada 4.000 anak muda yang mendapatkan pelatihan,” ungkapnya Wahyu kepada Solopos.com Sabtu (26/11/2022).

Sementara lima tahun kedepan, pihaknya menargetkan ada 50.000 pemuda yang mendapatkan peningkatan kapasitas seperti menyediakan akses finansial yang selama ini menjadi kendala pebisnis muda. “Perencanaan usaha, track record, kemudian penguatan kelompok itu bisa menjadi bagian dari jaminan akses finansial. Namun yang menjadi kendala adalah kesiapan anak muda sendiri,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Kendala itu menurutnya harus diubah. Bagaimana merencanakan usaha dan mencari akses finansial dan yang terpenting keseriusan untuk berwirausaha. Yayasan Plan Indonesia, lanjut Wahyu, selama ini fokus pada gender sejak anak dalam kandungan hingga mendapat nutrisi yang baik.

Baca juga: UKSW E-Sport Tournament Jadi Ajang Pembuktian E-sport Bukan Sekadar Game

“Setelah anak lulus SMA, maka ada program kewirausahaan anak muda. Ini juga sebagai tantangan bonus demografi. Plan Indonesia akan menjembatani antara pemuda dan kebutuhan pasar ” katanya.

Ketua SPPQT, Muhlisin, menjelaskan projek kewirausahaan pemuda ini bertujuan untuk menciptakan pemuda agar memiliki bisnis yang baik. Pihaknya sudah beberapa kali mendapatkan kerja sama untuk menciptakan pengusaha muda.

“Untuk kerja sama dengan Plan Indonesia yang pertama. Program yang sama sudah jalan pada beberapa tahun terakhir. Sudah ada sekitar tiga angkatan ada 500-an orang,” ungkap Muhlisin.

Baca juga: Aktivis Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Jateng Berdatangan ke Solo, Ada Apa?

Ia menyebut SPPQT merupakan bentuk serikat petani untuk melihat problem pemuda tani adalah dengan lahan yang semakin sempit. “Kita sebagai pemuda dengan lahan yang sempit tidak mampu menyukupi kebutuhan hidup. Untuk itu kita mendorong agar mendapat pelatihan bisnis,” jelasnya.

Kegiatan kerja sama dengan Yayasan Plan Indonesia menurutnya juga sebagai ajang untuk menimba ilmu. Melalui program Plan Indonesia Girl 2.0 anak-anak muda di sekitar Salatiga telah mendapatkan berbagai pelatihan wirausaha.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya