SOLOPOS.COM - Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Sutama (kiri), menyerahkan peserta KKN Pendidikan secara simbolis kepada Kepala Bidang Sosial Budaya Bapppeda Klaten, Anggoro Budi Warsito, di pendapa Pemkab Klaten, Rabu (24/1/2018). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Sebanyak 221 mahasiswa UMS menggelar KKN di Klaten.

Solopos.com, KLATEN—Sebanyak 221 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pendidikan di Kabupaten Klaten. Mereka ditempatkan di Kecamatan Jogonalan dan Kecamatan Karanganom hingga 10 Maret 2018 mendatang. (baca: KKN Rampung, UNS Solo Tarik 2.969 Mahasiswa dari Berbagai Daerah)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Prof Sutama, mengatakan mahasiswa KKN di Klaten akan dibagi kepada 13 desa di Jogonalan dan 12 desa di Karanganom. Selama KKN, mahasiswa akan tinggal di rumah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) setempat.

“Selama siang mahasiwa akan mengajar di sekolah-sekolah formal Muhammadiyah mulai dari TK, SD/MI, hingga SMA/SMK. Kemudian sore hingga malam, mereka dikirim untuk mengajar di desa-desa,” kata dia, saat ditemui wartawan di sela-sela acara, Rabu (24/1/2018).

Dipilihnya Jogonalan dan Karanganom dilakukan melalui penilaian Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Di Klaten, ada beberapa kelompok AUM seperti unggul, menengah, dan belum sama sekali.

“Nah, kedua daerah ini AUM menengah yang dominan. Nanti akan kami gilir ke daerah lain juga. KKN Dik juga digelar di Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Boyolali,” terang Sutama.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapppeda), Anggoro Budi Warsito, mengatakan program KKN di Klaten diharapkan mampu mengangkat kesejahtaraan warga Klaten secara tidak langsung.

Klaten pada 2016 memiliki persentase warga miskin sebesar 14,46%.

“Melalui perubahan pola pikir, perubahan perilaku diharapkan masyarakat bakal terangkat derajatnya, terentaskan dari kemiskinan,” kata Anggoro.

Tak hanya itu, program KKN diharapkan mendorong terwujudnya sekolah ramah anak yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten. Mahasiswa juga didorong melakukan identifikasi masalah di masyarakat khususnya dalam hal pendidikan. Hasil identifikasi disampaikan kepada Pemkab sebagai masukan dalam pembangunan ke depan.

“KKN diarahkan ikut memecahkan masalah pendidikan di Kabupaten Klaten,” jelas Anggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya