SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> — Tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Tengah, <a title="Satpol PP Sragen Digugat Gara-Gara Tangkap 13 Perempuan di Kemukus" href="http://news.solopos.com/read/20180413/491/910249/satpol-pp-sragen-digugat-gara-gara-tangkap-13-perempuan-di-kemukus">Satpol PP Sragen</a>, TNI/Polri, Dinas Sosial, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sragen menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) dengan sasaran minuman keras, pasangan tidak resmi, wanita tunasusila, pengamen, gelandangan, dan orang telantar, Selasa (24/4/2018).</p><p>Dari operasi itu mereka berhasil menjaring 22 pasangan tidak resmi dan tiga orang pengamen. Tim gabungan yang terdiri atas 70 orang itu terbagi menjadi dua tim yang disebar ke sejumlah hotel, tempat penjualan miras, dan tempat menongkrong para pengamen jalanan.</p><p>Tim bergerak dari wilayah Sragen Kota, menuju Kecamatan, Masaran, Gondang, dan Sambungmacan. Tim II di bawah koordinasi Kasi Penindakan Satpol PP Provinsi Jateng Siswo Suryanto bergerak mulai dari Hotel Sukowati di Kecamatan Ngrampal, Sragen.</p><p>Di hotel pinggir <em>ring road</em> utara itu terjaring dua pasangan tak resmi. Satu pasangan dari wilayah Gondang dan satu lagi dari wilayah Sragen. &ldquo;Saya sebenarnya mau ke Pasar Sragen. Hanya mampir sebentar di sini. Baru masuk lima menit sudah diketuk bapak-bapak aparat,&rdquo; kata salah satu <a title="13 Perempuan Kemukus Cabut Gugatan Melawan Satpol PP Sragen" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180420/491/911744/13-perempuan-kemukus-cabut-gugatan-melawan-satpol-pp-sragen">perempuan </a>&nbsp;yang terjaring razia saat sekamar dengan tetangganya di hotel itu.</p><p>Tim bergerak menuju arah Sambungmacan. Mereka mampir di Hotel Tunjungan di gang kecil berjarak 50 meter dari jalan Sragen-Ngawi, Desa Toyogo, Sambungmacan. Di tempat itu, tim mengamankan tiga orang pasangan tidak resmi.</p><p>Salah satu perempuan yang terjaring razia di hotel itu mengaku berprofesi sebagai guru tidak tetap di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) negeri di wilayah Kabupaten Sragen. Tidak berhenti di situ, tim gabungan bergerak ke warung sawah di pinggiran kebun tebu dan persawahan.</p><p>Namun di warung gedek itu, tim tak menemukan sesuatu. Mereka bergerak ke Drojo, Sambungmacan, Sragen, dan mendatangai warung penjual miras tetapi hasilnya nihil.</p><p>&ldquo;Operasi ini sebenarnya sebagai tindak lanjut perjanjian antara Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menggelar operasi bersama di daerah perbatasan. Satpol PP Jatim juga menggelar operasi serupa di wilayah Ngawi. Sementara Satpol PP Jateng menggelar operasi di wilayah Sragen bagian timur. Kami menerjunkan 20 orang yang terbagi menjadi dua tim,&rdquo; ujar Kasi Penindakan Satpol PP Jateng, Siswo Suryanto, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di sela-sela operasi.</p><p>Dia menerangkan tim I menjaring 17 <a title="Razia Pekat Siang Hari, Tim Gabungan Sragen Tangkap 17 Orang" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180327/491/906503/razia-pekat-siang-hari-tim-gabungan-sragen-tangkap-17-orang">pasangan tidak resmi</a>. Dia menyatakan total hasil razia tim gabungan ada 22 pasangan tidak resmi dan tiga orang pengamen yang terjaring. Ketiga pengamen dijaring saat mangkal di seputaran simpang empat Pilangsari, Ngrampal, Sragen.</p><p>&ldquo;Bagi para pasangan tidak resmi akan dibina. Yang perempuan kalau terbukti WTS kami kirim ke panti, kalau bukan WTS akan dibina secara khusus. Pengamen juga dibina di panti supaya mendapat keterampilan sehingga tidak turun ke jalanan lagi,&rdquo; jelasnya.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya