SOLOPOS.COM - Ilustrasi surat hasil tes Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hanya melakukan tes terhadap 9.049 spesimen di Indonesia pada Selasa (2/6/2020), atau jauh di bawah target. Ada lebih dari 1.000 spesimen yang belum selesai diperiksa hari ini.

Angka terbaru itu terbilang rendah jika dibandingkan kapasitas pemeriksaan pada hari-hari sebelumnya. Jumlah tes pekan lalu sempat melampaui 10.000 spesimen Covid-19 per hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gaji Pekerja China Lebih Tinggi, Kedubes Berdalih Indonesia Belum Mampu

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto merinci angka itu diperoleh dari 8.790 spesimen. Tes spesimen Covid-19 di Indonesia itu dilakukan melalui RT PCR dan 259 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM).

“Namun yang belum selesai terperiksa karena terpotong waktu 12.00 WIB adalah 1.143 spesimen,” kata Yuri saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, pada Selasa (2/6/2020).

Gembar-Gembor New Normal, Ini Kekhawatiran Sekolah di Karanganyar

Dengan demikian, Yuri menuturkan, secara kumulatif sejak 1 April 2020 sudah dilakukan tes terhadap 342.464 spesimen Covid-19 di Indonesia. Kendati demikian, dia menggarisbawahi satu kasus membutuhkan lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen. Misalnya naso, oro dan sputum.

Berdasakan laporan Kementerian Kesehatan, terdapat 22 laboratorium yang belum melapor hasil pemeriksaan PCR. Adapun, 22 laboratorium itu terdapat di sejumlah kota. Di antaranya Surabaya, Manado, DI Yogyakarta, Tangerang, Jambi, Palembang, Medan, Bandung, Bogor, Malang, Kupang, Jayapura, dan Pangkal Pinang.

Ribuan Spesimen Covid-19 Terlambat Verifikasi Tiap Hari, Ini Alasan Pemerintah

Target 10.000 Tes

Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menagih target kapasitas tes spesimen virus corona berbasis PCR sebanyak 10.000 per hari. Dia telah meminta percepatan kapasitas tes sejak medio April 2020.

Jokowi pada rapat terbatas pekan lalu juga menjelaskan bahwa data yang dia terima, sebanyak 104 laboratorium telah masuk dalam jaringan penanganan Covid-19. Namun, sebanyak 51 laboratorium di antaranya belum melakukan rujukan pemeriksaan.

Mantan Sekretaris MA Nurhadi Ditangkap KPK, Kok Baru Sekarang?

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan jumlah SDM menjadi kendala utama terbatasnya tes spesimen di Indonesia. Hal ini terjadi karena sebelumnya hanya ada satu sif petugas laboratorium dengan durasi kerja delapan jam per hari.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gugus Tugas Covid-19 telah berupaya melakukan penambahan SDM melalui kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di setiap wilayah.

Kerusuhan Demo George Floyd, Laki-Laki Bertato Peta Indonesia Minta Maaf

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya