SOLOPOS.COM - Calon penumpang menggunakan masker saat menunggu kereta api menuju Wuhan di Stasiun Beijing Barat, Beijing, China, Senin (20/1/2020) waktu setempat. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- Virus mirip penyebab SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pernah menyebar ke seluruh China dan mencapai tiga negara Asia lainnya, dilaporkan telah menular dari manusia ke manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan akan melakukan pertemuan pekan ini untuk membahas persoalan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir bisnis.com, jenis virus corona baru itu kali pertama ditemukan di pusat Kota Wuhan sebelum memicu kekhawatiran karena hubungannya dengan sindrom pernapasan akut parah (SARS) yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Jumlah korban yang didiagnosis terkena virus baru tersebut dilaporkan meningkat menjadi 218 orang.

Penyiar stasiun televisi pemerintah CCTV menjelaskan Beijing dan Shanghai mengonfirmasi kasus pertama pada Senin (13/1/2020) pekan lalu, sedangkan belasan lainnya menyasar Provinsi Guangdong selatan dan 136 kasus baru ditemukan selama akhir pekan di Wuhan.

Menurut komisi kesehatan setempat seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (21/1/2020), jumlah korban tewas di Wuhan tiga orang,

Para ilmuwan berusaha keras untuk menentukan cara penularannya. Salah satunya dengan meneliti pasar makanan laut di Wuhan yang diyakini sebagai pusat penyebaran.

Tetapi, seorang ilmuwan terkenal di Komisi Kesehatan Nasional yang membantu mengungkap skala wabah SARS, Zhong Nanshan, mengatakan pasien dapat tertular virus baru tanpa mengunjungi kota.

"Saat ini, dapat dikatakan ada fenomena penularan dari manusia ke manusia," katanya dalam sebuah wawancara dengan CCTV.

Zhong menambahkan di Guangdong, dua pasien terinfeksi oleh anggota keluarga yang mengunjungi Wuhan.

Mengharukan, Pidato Pangeran Harry Seusai Mundur dari Kerajaan Inggris

Empat belas tenaga medis yang membantu pasien yang terkena virus corona juga telah terinfeksi. Dia menambahkan bahwa lebih dari 95 dari total kasus terkait dengan Wuhan.

Zhong memperkirakan akan terjadi peningkatan kasus pneumonia virus selama liburan Tahun Baru Imlek ketika jutaan orang bepergian di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya