SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno. (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Penyakit mulut dan kuku atau PMK telah menjangkiti sekitar 214 hewan ternak di Kabupaten Sukoharjo. Terkait hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengimbau agar masyarakat tak perlu panik.

“48 [Hewan ternak kena PMK] Di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Yang penting masyarakat tidak perlu panik. Kalau ada yang sakit langsung dilaporkan agar segera ditangani,” jelasnya di Sukoharjo, Selasa (7/6/2022). Imbauan itu disampaikannya mengingat beberapa waktu lalu dua ekor sapi terpapar PMK tak segera dilaporkan sehingga penanganan terlambat dan akhirnya mati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, dia menjelaskan penutupan pasar hewan di Sukoharjo diperpanjang selama dua pekan, sejak Selasa (7/6/2022) hingga Selasa (21/6/2022). “Kami perpanjang penutupan pasar hewan karena kasus positif di Sukoharjo maupun di daerah sekitarnya masih cukup tinggi [kasus PMK]. Hingga perlu diwaspadai, diantisipasi,” jelasnya.

Di Sukoharjo, empat kecamatan yaitu Kartasura, Gatak, Bulu, serta Nguter masih dinyatakan terbebas dari PMK. Sementara, kasus PMK ditemukan di 8 Kecamatan di antaranya Bendosari, Sukoharjo, Polokarto, Mojolaban, Weru, Tawangsari, Grogol, dan Baki.

Baca juga: Pemilik Tak Segera Lapor, Dua Sapi Positif PMK di Sukoharjo Mati

Saat ini menjelang hari raya Idul Adha, Dispertan gencar melakukan sosialisasi. Sosialisasi di antaranya menyasar takmir masjid dan panitia kurban dalam rangka persiapan Hari Raya Kurban sekaligus memberikan edukasi memilih dan membeli hewan yang memenuhi syarat ASUH, yakni aman, sehat utuh dan halal. Hal ini penting dilakukan agar tidak mendapatkan hewan kurban yang terindikasi PMK.

“Kami jadwalkan sosialisasi pada takmir masjid. Sudah banyak permintaan, kita pastikan nanti hewan kurban di wilayah Sukoharjo aman dan sehat,” imbuh Bagas. Sedangkan seluruh kepala desa, mendapatkan sosialisasi mengenai deteksi dan penanganan dari petugas penyuluh lapangan maupun tim kesehatan hewan.

Penyemprotan Disinfektan di Kandang

Tak hanya itu, pemilik ternak diminta menjaga kebersihan kandang dengan penyemprotan desinfektan. Pihaknya juga telah membentuk empat tim kesehatan hewan. Tim tersebut mendatangi peternakan dan petani pemilik ternak untuk memeriksa kondisi hewan setiap hari.

Baca juga: 80 Hewan Ternak di Sukoharjo Kena PMK, 13 di Antaranya Sudah Sembuh

“Empat tim yang kami bentuk memiliki tugas berbeda-beda, ada penanganan kasus positif dan penyemprotan kandang,” ucapnya. Semua penanganan mulai dari pengobatan ternak, penyemprotan peternakan dan monitoring PMK yang dilakukan dinas tidak dipungut biaya atau gratis.

Disinggung mengenai adanya penjualan hewan di lokasi lain di luar pasar hewan dia menyebut sampai saat ini belum ditemukan. Pihaknya akan terus melakukan pantauan dan pengawasan dengan beberapa stakeholder. Mengingat pentingnya pembatasan kontak antarhewan saat ini.

“Sampai saat ini kami belum mendapatkan indikasi semacam itu. Pada intinya kami menghindari kontak antarternak. Karena penyebaran sangat cepat. Jadi kami mohon kerja samanya kalau semua bisa mematuhi InsyaAllah wabah ini bisa kita kendalikan,” jelasnya saat dihubungi Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Di Sukoharjo, Pentas Wayang Kulit Jadi Media Sosialisasi Pencegahan PMK

Hal senada diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto, beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya tak henti-hentinya memberikan edukasi dan informasi pencegahan PMK.

Petugas kesehatan hewan telah menyosialisasikan pencegahan penularan PMK dengan melibatkan peternak sapi, domba, dan kambing serta pengurus takmir masjid. Dalam waktu dekat, kegiatan serupa dilakukan dengan sasaran para camat dan kepala desa se-Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya