SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelukan. (freepik)

Solopos.com, SOLO-Pada Jumat (21/1/2022)  merupakan National Hugging Day atau Hari Pelukan Nasional. Peringatan Hari Peluk Nasional ini pun sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Melansir dari situs National Hugging Day dan Bisnis.com, Jumat (21/1/2022), Hari Pelukan Nasional ini muncul dari ide seorang pria bernama Kevin Zaborney pada 1986.  Kevin juga memilih tanggal 21 Januari karena ia memperhatikan masa di mana orang-orang cenderung merasa rendah diri. Hari Pelukan Nasional kemudian mendapat reaksi yang positif dari masyarakat Amerika Serikat setelah dicatat dalam kalender acara tahunan Chase.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peringatan hari ini pun menjadi populer di negara-negara barat, di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belanda, Australia hingga Afrika Selatan.

Kevin mengatakan, adanya Hari Pelukan Nasional dicanangkannya untuk mendorong keluarga dan teman untuk saling tukar kasih. Pelukan di hari ini pun tidak diartikan dan terikat dengan seks. Melainkan pelukan yang memiliki makna dukungan, kasih sayang dan perhatian.

Baca Juga: Erupsi Semeru, Ibu-Anak Ditemukan Meninggal Berpelukan di Reruntuhan

Nah, mumpung masih Hari Pelukan Nasional tak ada salahnya mengetahui manfaat kegiatan ini bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Berikut ini alasan Anda tidak boleh melewatkan pelukan seperti dikutip hellosehat.com pada Jumat (21/1/2022) :

1. Menjauhkan kita dari stres

Selagi memperingati Hari Peluk National, ketahui manfaat berpelukan. Peneliti di Carnegie Mellon University meminta 400 orang yang sehat melakukan beberapa pelukan dalam jangka waktu dua minggu. Lalu kesehatan mereka pun diperiksa. Hasilnya, sedikit sekali yang terkena flu dan stres.

Pelukan merupakan salah satu cara agar bisa bersentuhan. Manusia memiliki kebutuhan untuk disentuh (dengan kasih sayang). Ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, hormon di dalam tubuh Anda dapat bekerja dengan baik. Pelukan diketahui dapat menurunkan hormon insulin dan memperbaiki hormon tidur Anda. Tidur yang cukup akan mengurangi Anda dari stres. Menurut Tiffany Field, PhD, pimpinan Touch Research Institute di University of Miami School of Medicine, mengungkapkan bahwa pelukan mampu mengurangi rasa sakit, cemas, depresi, dan prilaku agresif.

Baca Juga: Sempat Dijual Online, Surat Cerai Soekarno-Inggit Kembali ke Pelukan Negara

Tubuh manusia terdiri dari saraf-saraf, saat Anda berpelukan dengan orang terkasih, terjadi percikan elektrik dan mampu mengaktifkan sel saraf otak serta pusat. Berdasarkan penelitian berhubungan dengan hormon tubuh dan jaringan saraf, sentuhan kasih sayang dapat dikaitkan dengan perubahan IQ, kemampuan membaca dan mengingat, serta mengurangi rasa takut yang pada anak-anak. Ada pendapat yang mengatakan, kurangnya pelukan dianggap salah satu pemicu munculnya kekerasan.

2. Mengurangi rasa takut

Ketakutan adalah perasaan yang pasti dimiliki oleh manusia. Ya, manusia cenderung memikirkan hal-hal yang belum terjadi, sehingga rasa takut pun muncul. Padahal kenyataan belum tentu seburuk itu. Terkadang ketakutan tersebut tidak menjadi nyata. Seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak hanya pada anak-anak saja, tetapi juga pelukan dapat mengurangi rasa takut pada orang dewasa. Sebuah penelitian yang dipubilkasikan di Psychological Sciences, menyebutkan pelukan dapat mengurangi rasa takut mati.

3. Membuat pikiran jadi lebih positif

Pikiran negatif adalah merupakan sumber dari beberapa masalah. Stres, cemas, dan takut semua berasal dari pikiran negatif dalam benak kita. Membangun pikiran positif memang tidak mudah, diperlukan usaha berulang sampai ‘berpikir positif’ itu menjadi kebiasaan sehari-hari. Tahukah Anda bahwa pelukan juga membantu kita untuk memproduksi hormon positif?

Baca Juga: Prinsa Mandagie Akui Lagu Hanya Singgah Berdasarkan Kisah Nyata

Ya, pelukan membuat tubuh mengeluarkan hormon oksitosin atau kita menyebutnya sebagai hormon cinta. Hormon ini merupakan pembawa pesan yang berfungsi pada bagian pusat emosional otak, sehingga Anda dapat merasakan kepuasan, mengurangi kecemasan, dan stres.

Selain oksitosin, tubuh juga akan memproduksi hormon serotonin, hormon ini dapat menjaga kesimbangan suasana hati Anda. Ada waktunya saat kita merasa sendirian dan hal tersebut tidak bisa terhindarkan. Pelukan mampu menghilangkan perasaan kesepian tersebut.

4. Baik untuk pekembangan si kecil

Sentuhan kasih sayang merupakan bagian vital pada perkembangan bayi. Menurut Mary Carlson, ahli neurobiolog yang mengkaji dampak jangka panjang dari kurangnya sentuhan dan perhatian pada bayi di panti asuhan Romania pada tahun 1970-an hingga 1980-an, mengungkapkan dampak dari kurangnya pelukan dapat menghambat perkembangan prilaku mereka saat dewasa. Sebuah penelitian di Emory University juga menemukan bahwa adanya kaitan antara stres saat dewasa dengan banyaknya pelukan yang ia dapatkan saat kecil.

Baca Juga: Kronologi Terdeteksinya Omicron di Kota Semarang

5. Membuat seseorang ‘bebas’

Di budaya Timur, terkadang sentuhan dan pelukan hanya terjadi pada orang tertentu saja. Kita tidak terbiasa melakukan pelukan dengan sembarang orang. Tapi bukan berarti Anda harus memeluk setiap orang yang menegur Anda selama di jalan, bukan seperti itu. Tapi kita bisa memberikan pelukan pada orang-orang yang kita kasihi, meski tidak terlalu dekat. Mengapa begitu? Ternyata pelukan merupakan sebuah ekspresi juga. Pelukan bisa diartikan dengan mengekspresikan perasaan yang terpendam. Setelah ekspresi tersebut diperlihatkan, tentu kita merasa lega.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya