SOLOPOS.COM - Logo Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). (bnpt.go.id)

Badan Intelijen Negara tidak mengetahui keberadaan 21 mantan napi terorisme.

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 21 mantan narapidana kasus terorisme tidak diketahui keberadaannya. Sementara itu, masyarakat diimbau menerima dan melibatkan para narapidana dalam kegiatan masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu dikatakan Direktur Informasi Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto, di sela-sela seminar tentang deradikalisasi di Pendapa Rumah Dinas Bupati Boyolali, Rabu (29/3/2017). “Ada 30 orang terpidana kasus terorisme yang diketahui rimbanya. Meskipun ketemu sembilan orang, ternyata mereka ikut lagi dalam kegiatan terorisme dan ada yang tertembak. Nah, masih ada 21 yang diketahui rimbanya,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Bisa jadi, mereka yang tak jelas keberadaannya itu merasa tidak diterima lagi di masyarakat setelah menjalani hukuman. Mereka mencari kelompok dan satu-satunya yang menerima mereka adalah kelompoknya yang dulu.

“Setelah gabung lagi dengan kelompok itu, mereka beraksi lagi sehingga ada recycle of history. Tak heran kalau ada aksi lagi di berbagai tempat.”

Menurut dia, upaya deradikalisasi yang dilakukan seluruh elemen bangsa dinilai berhasil. Namun, dia mengakui masih ada sebagian kecil yang sulit untuk “dikembalikan” ke masyarakat.

“Ada 95 persen dari 860 narapidana terorisme yang berhasil dideredikalisasi dan hanya 5 persen yang sulit karena erat kaitannya dengan keyakinan. Mereka bisa bilang iya, tapi di dalam hatinya belum tentu,” kata dia.

Dia sangat berharap masyarakat dapat merangkul, menerima, dan tidak mengucilkan mereka. “Dalam seminar ini kita rangkul dan ajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bekerja. Ini bukan tugas polisi atau BNPT [Badan Nasional Penanggulangan Terorisme] saja.”

Sementara itu, Ketua PGRI Boyolali Darmanto selaku penyelenggara acara mengatakan dalam seminar ini dihadirkan pembicara Polres, Kodim, dan Kementerian Agama. “Kami mengundang peserta dari seluruh komponen agama, tokoh masyarakat, pendidik, dan pelajar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya