SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada 21 calon kepala daerah di Jawa Tengah untuk menghindari pungutan retribusi dan dana bantuan sosial yang berpotensi menjadi ladang korupsi. Pasalnya sudah banyak kepala daerah yang terkena kasus korupsi dari hasil dua pungutan tersebut.</p><p>"Terdapat 21 pasang calon kepala daerah yang hadir di sini. Bapak Presiden pernah mengumpulkan seluruh calon kepala daerah untuk memberi pengarahan agar berhati-hati mengenai area rawan korupsi. Hati-hatilah terhadap retibusi dan bansos," kata Tjahjo, saat menggelar pertemuan di Hotel Quest Plampitan, Kota Semarang, Jateng, Selasa (8/5/2018)</p><p>Menurutnya, setiap calon kepala daerah harus memperhatikan potensi kerawanan korupsi lainnya. Sebab, yang patut diperhatikan calon kepala daerah yakni kerawanan pola pengadaan barang dan jasa, pengaturan perencanaan anggaran.</p><p>Tjahjo menyebut tantangan terberat lainnya yang harus dihadapi calon kepala daerah yaitu masalah narkoba dan ketimpangan sosial seperti merebaknya malaria, angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk.</p><p>"Itu semua tantangan yang harus dihadapi calon kepala daerah yang berkompetisi di Pilkada serentak tahun ini," tegasnya.</p><p>Dia menyatakan, potensi kerawanan korupsi itu ia temukan setelah berkeliling ke daerah-daerah di Indonesia. Hasilnya dia, menyimpulkan indeks kerawanan korupsi Indonesia masih sangat memprihatinkan.</p><p>Dikatakan Tjahyo, pakta integritas yang diteken bersama KPK tak serta-merta mampu mengurangi niatan kepala daerah untuk bersih dari korupsi.</p><p>"Karena saya lihat sendiri, ada seorang kepala daerah ikut pertemuan dengak Pak Presiden selesai jam lima, tapi jam enam kurang dia kena OTT di dekat lokasi pertemuan. Ada pula seorang gubernur saya ajak bikin pakta integritas pemberantasan korupsi. Lagi-lagi besoknya dia dan istrinya kena OTT," tuturnya.</p><p>Lebih lanjut, dia berharap tak ada lagi kepala daerah yang terjerat korupsi di Jateng. "Mudah-mudahan korupsi Jawa Tengah yang terakhir terjadi di Kebumen dan Tegal," pungkasnya.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya