SOLOPOS.COM - Ilustrasi krisis air (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Kota Solo bakal krisis air. Ancaman ini diprediksi terjadi pada 2026 mendatang. Pasalnya, jika mengandalkan air permukaan, sumur dalam, dan Mata Air Cokro Tulung, Klaten hanya mampu memenuhi kebutuhan air hingga 2016.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan air tahun selanjutnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo bakal membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Semanggi, Pasar Kliwon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo, Singgih Tri Wibowo mengatakan PDAM telah menyiapkan rencana jangka pendek dan panjang untuk memenuhi kebutuhan air.

Ekspedisi Mudik 2024

“Rencana jangka pendek hingga 2025, kami bakal membangun IPA di Semanggi dengan kapasitas 100 liter per detik pada 2015. Kapasitas itu akan kami tingkatkan hingga 300 liter per detik pada 2017,” jelas Singgih, ditemui Solopos.com di ruangannya, Senin (9/6/2014).

Menurut dia, saat ini PDAM memiliki dua unit IPA di Jurug, Jebres dan 23 sumur dalam. IPA tersebut mengolah air permukaan Sungai Bengawan Solo.

Dengan menambah IPA baru di Semanggi, kebutuhan air Solo bakal aman hingga 2025. “Biaya yang diperlukan untuk itu [pembangunan IPA Semanggi] sekitar Rp8 miliar dengan menggunakan dana dari PDAM sendiri,” ungkapnya.

Singgih juga menyebut memiliki rencana jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air setelah 2026. Rencana itu, kata dia, dilakukan bersama dengan kabupaten lain.

“Kami bakal menggunakan air permukaan dari Waduk Gajah Mungkur, selain memanfaatkan sumber air yang masih ada. Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar dan Sragen juga akan menggunakan air dari sumber yang sama,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya