SOLOPOS.COM - Desain interior Mal Pelayanan Publik (MPP) Sragen. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Mal Pelayanan Publik (MPP) Sragen ditargetkan sudah beroperasi pada awal 2023. Setidaknya ada 32 instansi baik instansi vertikal maupun internal Pemkab Sragen yang ikut bergabung dalam MPP.

Salah satu dari sekian banyak pelayanan yang akan bisa diakses publik di MPP adalah pelayanan pernikahan. Calon pengantin bisa melangsungkan akad nikah digedung senilai Rp22,5 miliar tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain pelayanan pernikahan, adajuga banyak pelayanan lain. Seperti pelayanan haji, umrah, pelayanan Samsat, pelayanan kepolisian, pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Telkom, PLN, PDAM, adminduk, dan pelayanan publik lainnya. Total ada sekitar 150 pelayanan perizinan yang bisa diakses di MPP Sragen.

Baca Juga: Pemkab Sragen akan Buka Trayek Baru Angkutan Umum Menuju MPP

Informasi ini terungkap dalam rapat lintas instansi yang dipimpin Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Aula Citrayasa Rumah Dinas Bupati Sragen, Rabu (26/1/2022). Puluhan perwakilan instansi yang terlibat dalam MPP hadir dalam forum terbuka tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Ikhsan Muhadi, awalnya menyampaikan hanya pelayanan ibadah haji dan umrah serta pelayanan administrai lainnya akan bisa diakses di MPP. Soal pelayanan akad nikah, ia masih mengkaji terlebih dahulu. Namun, Bupati langsung menyatakan bila pelayanan pernikahan bisa masuk ke MPP.

Konsekuensinya MPP harus menyediakan ruang yang luas untuk melangsungkan akan nikah itu. Menurut Bupati itu tak masalah. Ia bahkan siap juga memfasilitasi dekorasi pengantin selain menyediakan ruang. Akhirnya, Ikhsan mau tidak mau menerima bila pelayanan nikah bisa masuk ke MPP.

Baca Juga: Pembangunan Mal Pelayanan Publik Sragen Ditarget Rampung Tahun Ini

“Saya minta tidak semua pelayanan akad nikah di 20 kecamatan masuk MPP, tetapi untuk awalan hanya pelayanan akad nikah di wilayah Kecamatan Sragen Kota dulu. Kalau pelayanan akad nikah itu masuk MPP maka warga akan memilih akad nikah di MPP. Selama ini akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) fasilitasnya kurang luas,” ujar Ikhsan.

Ikhsan menyebut ia bisa melayani 400 akad nikah dalam setahun hanya untuk wilayah Kecamatan Sragen Kota. Di kecamatan lain ada yang hanya 200 akad nikah per tahun.

Sementara dari pihak Samsat Sragen meminta lokasi stan pelayanan dijadikan satu deret dengan instansi terkait, yakni dari PT Jasa Raharja, Bank Jateng, dan Polres Sragen. Pelayanan di Samsat yang bisa masuk MPP di antaranya pelayanan pajak kendaraan bermotor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya