SOLOPOS.COM - Karyawan menurunkan tabung elpiji 3 kilogram dari kendaraan roda empat di agen elpiji Salma Wicaksana di Jungke Kecamatan Karanganyar Kota, Karanganyar, Rabu (13/9/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kabupaten Karanganyar mengusulkan penambahan kuota gas elpiji bersubsidi 2.154.000 kilogram (kg) untuk 2022. Usulan penambahan ini setara dengan 718.000 tabung hijau elpiji 3 kg atau melon.

Usulan tersebut merupakan angka maksimal yang diperbolehkan dalam penambahan kuota dari alokasi 2021. Kasubbag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Daryoko, mengatakan penambahan kuota Karanganyar disetujui untuk diusulkan kepada pemerintah pusat berdasarkan rapat desk pekan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : Sopir Kelelahan, Ertiga Nyungsep Perkebunan Tawangmangu

“Usulan kami untuk penambahan kuota gas elpiji bersubsidi 2022 sebanyak 6 persen dari kuota tahun ini disetujui untuk diajukan ke pusat. Kemudian kami tunggu keputusannya,” ujar Daryoko pekan lalu.

Berdasarkan data, alokasi gas elpiji 3 kg tahun 2021 sebanyak 35 juga kg. Sehingga jika angka tersebut ditambah dengan 6 persen atau 2.154.000 kg maka akan menjadi 38.054.000 kg.

Daryoko mengatakan usulan penambahan elpiji bersubsidi untuk Karanganyar itu didasarkan atas nilai kebutuhan gas elpiji yang lebih besar dari kuota 2021. Di antaranya, perkembangan keluarga baru dan perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya kuliner di Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga : Muncul Klaster PTM di Solo, 28 Siswa di 1 SD Terpapar Covid-19

“Dasar usulan 2022 itu karena melihat jumlah keluarga sasaran di Kabupaten Karanganyar dan jumlah UMKM kuliner yang berkembang,” imbuhnya.

Di sisi lain, dia menyebutkan bahwa kebutuhan elpiji di masyarakat meningkat pada saat tertentu sehingga terjadi kelangkaan. Seperti, lanjut dia, awal Agustus/September, elpiji tabung melon langka di Karanganyar. Hal itu diduga jumlah permintaan masyarakat melebihi alokasi dari agen hingga pangkalan.

Pangkalan tabung gas elpiji di Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Agus Makmuri, membenarkan kelangkaan elpiji 3 kg. Namun, dia mengungkapkan kelangkaan bukan karena distribusi dari Pertamina terkendala.

Baca Juga : 13 Motor Berknalpot Brong Disikat Tim Pandawa Polres Sukoharjo

Penyebab kelangkaan lantaran jumlah permintaan dari masyarakat melebihi kuota alokasi bulanan yang ia dapat dari agen. “Iya benar kondisinya sudah berjalan selama sebulan terakhir. Kalau alokasi tidak berkurang sama sekali. Masih 1.200 tabung dalam sebulan atau 300 tabung per pekan. Tapi sebulan ini permintaan meningkat dibandingkan alokasi yang kami miliki. Sepekan melebihi 300 tabung,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya