SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (Dok. JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Nilai investasi di Kabupaten Sragen selama 2019 terealisasi Rp1,81 triliun. Realisasi tersebut hanya meningkat Rp10 miliar bila dibandingkan dengan target investasi 2019 senilai Rp1,8 triliun. Berdasarkan realisasi tersebut, Pemkab Sragen berani memasang target Rp1,87 triliun pada 2020.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/1/2020). Dari realisasi itu, kontribusi investasi paling besar, kata dia, masih di sektor perdagangan dan jasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Orang Sukses Tidur 7 Jam, Bill Gates Terlelap Mulai Pukul 00.00

Ekspedisi Mudik 2024

Tugiyono optimistis target 2020 tersebut tercapai lantaran ada peluang dengan dibukanya exit tol di wilayah Sambungmacan, Sragen. Dia menerangkan target 2020 Rp1,87 triliun itu pun sebenarnya target yang dipasang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sragen.

Dia berpendapat zona industri di Sambungmacan dengan pembukaan exit tol diharapkan bisa tumbuh pesat sehingga mendorong tumbuhnya investasi daerah. Dia menerangkan pertumbuhan di zona industri itu masih dominan untuk sektor perdagangan, jasa, dan industri.

“Dari realisasi 2019, sektor perdagangan dan reparasi masih dominan, yakni mencapai 30%. Sektor industri lainnya menyusul di angka 22% dan industri jasa lainnya di angka 21,5% sedangkan 10 sektor lainnya pertumbuhannya masih 10% ke bawah,” ujar Tugiyono.

Dia mengatakan target Rp1,8 triliun itu sebenarnya target realisasi pada akhir masa jabatan Bupati-Wakil Bupati (Wabup) 2021 tetapi sudah terealisasi pada 2019. Dia mengatakan investasi di 2020 diprediksi masih dominan di sektor perdagangan dan industri. “Untuk potensi riilnya masih menunggu revisi atas Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang masih digodok DPRD Sragen,” ujarnya.

Kenapa Manusia Takut Mati? Ini Kata Ustaz

Ketua DPRD Sragen Suparno saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa siang, mengatakan investasi 2020 itu akan terlihat dan tumbuh setelah revisi Perda RTRW selesai dibahas dan ditetapkan sebagai perda. Suparno mengatakan perda tersebut dalam waktu dekat digedok. Perda itu, kata dia, menjadi dasar bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan usaha mereka di Sragen.

“Informasi yang kami terima sudah banyak investor yang antre masuk Sragen gara-gara masih menunggu revisi Perda RTRW. Perjalanana perda itu sekarang masih konsultasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah di Semarang terkait dengan pengaturan izin prinsip. Konsultasi ke Pemprov Jateng itu dilakukan kali kedua,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya