SOLOPOS.COM - Ilustrasi aparatur sipil negara (ASN). (Antara-Rahmad)

Solopos.com, WONOGIRI – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri memperkirakan ada 688 aparatur sipil negara (ASN) pensiun pada 2020.

Jumlah itu dihitung berdasarkan batas usia pensiun sesuai jabatannya yang kemungkinan akan bertambah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penambahan jumlah PNS pensiun bisa disebabkan meninggal dunia, mutasi pegawai, hingga sanksi pemberhentian tidak dengan hormat, dan lainnya.

“Itu baru berdasarkan BUP [Batas Usia Pensiun]. Realisasinya masih fluktuatif,” kata Kepala BKD Wonogiri, Haryono, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (15/1/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Patut Dicoba! Tips Agar Tak Mendengkur saat Tidur

Jumlah pegawai Wonogiri yang pensiun setiap tahunnya tergolong tinggi. Pada 2018, misalnya ada 540 pegawai.

Mulai Juli 2020, Beli Elpiji 3 Kg Pakai Aplikasi Scan Barcode

Pada 2019, dari jumlah BUP diperkirakan 623 pegawai dalam realisasinya menjadi 679 pegawai.

Pada 2020 sebanyak 688 pegawai, 2021 diperkirakan ada 617 pegawai, dan 2022 menjadi yang tertinggi yakni 718 pegawai.

8 Wanita Penjual Kopi Plus Seks di Ponorogo Diciduk

Secara terperinci, dari 688 pegawai yang pensiun pada 2020 terdiri atas 224 tenaga bidang teknis, 455 pegawai bidang pendidikan, dan 9 pegawai bidang kesehatan.

Waspada! Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Mata

Haryono menjelaskan, banyaknya pegawai bidang pendidikan yang pensiun menjadi alasan mengapa formasi yang dibuka pada seleksi CPNS didominasi dari pendidikan.

Driver Ojol Cantik Ini Melawan saat Dipepet Penumpang Laki-laki Nakal

Rekrutmen ASN di daerah selama ini ditentukan dari pusat.

Dari rekrutmen yang ada, daerah masih mengalami minus tenaga. Misalnya, pada 2018-2019, selisih antara pegawai yang pensiun dan formasi yang masuk minus 261 pegawai.

Mahasiswi Cantik UNS Solo Sukses Jualan Sari Lemon Beromzet Ratusan Juta

“Formasi yang masuk pada 2018 sebanyak 396 orang, 2019 ada 560 orang seandainya terpenuhi semua. Itu pun masih minus 261. Namun, pada 2019 ada formasi yang tidak ada pendaftar misalnya dokter spesialis. Jadi gap antara jumlah kebutuhan ideal dengan tenaga yang ada makin besar,” terang dia.

Biar Bisa Capai Orgasme, Ini Cara Stimulasi Payudara Wanita

Salah satu solusi yang ditawarkan dengan keterbatasan pegawai ini adalah mengoptimalkan peran teknologi informasi (TI) untuk efisiensi sebagaimana instruksi dari pusat.

27 Tahun Mengurung Diri di Rumah, Perempuan Ini Ditemukan Mirip Genderuwo

Namun, solusi itu tidak memperhitungkan proporsi pegawai dilihat dari generasinya mulai dari baby boomers, generasi Y, milenial, dan generasi Z.

Menurut Haryono, separuh dari pegawai di Wonogiri adalah generasi baby boomers dan generasi Y.

Merinding! Cerita Driver Ojol Antar Makanan ke TPU Purwoloyo Solo



“Jadi untuk familiar dengan TI ini butuh semangat ’45 agar bisa. OPD-OPD pembina juga diarahkan agar ada inovasi menggunakan TI dalam pelayanannya dan mengoptimalkan tenaga yang ada. Tapi perubahan ini tidak bisa seketika,” urai dia.

Gejala hingga Cara Pencegahan Virus Corona

Kepada para pensiunan itu, lanjut Haryono, biasanya pemkab hanya bisa memberikan motivasi agar menyambut masa pensiun dengan penuh semangat.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

Pemkab dilarang memberikan tali asih lantaran ASN purna tugas sudah mendapatkan dana pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya