Jateng
Sabtu, 25 November 2017 - 07:50 WIB

APBD 2018 : Anggaran Belanja Daerah Jateng Naik Jadi Rp24,9 T, Berikut Alokasinya...

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat memaparkan belanja daerah pada APBD 2018 dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Kamis (23/11/2017). (JIBI/Semarangpos.com/jatengprov.go.id)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jateng 2018 untuk belanja daerah mencapai Rp24,9 triliun.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan anggaran belanja daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018. Belanja daerah Pemprov Jateng pada 2018 itu mencapai Rp24,971 triliun atau naik sekitar 0,04% dari belanja daerah tahun 2017.

Advertisement

Dilansir laman Internet resmi Pemprov Jateng, berdasarkan APBD Perubahan 2017 belanja daerah Jateng mencapai Rp23,955 triliun. Jumlah itu lebih besar sekitar Rp591,66 miliar dari belanja daerah yang sebelumnya telah ditetapkan dalam APBD 2017.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menjelaskan dari total keseluruhan belanja daerah Pemprov Jateng pada tahun 2018 itu, sekitar 73,44% atau Rp18,341 triliun digunakan untuk belanja tidak langsung. Namun, dari jumlah anggaran belanja tidak langsung itu yang digunakan untuk gaji pegawai hanya sekitar Rp6,021 triliun.

“Jangan sampai belanja tidak langsung yang mencapai 73,44% seolah-olah semuanya untuk gaji pegawai. Saya garis bawahi untuk gaji sebesar Rp6,021 triliun,” tutur Ganjar saat membacakan penjelasan atas Raperda tentang APBD Jateng 2018 dan Nota Keuangan pada sidang paripurna di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Kamis (23/11/2017).

Advertisement

Ganjar menambahkan belanja tidak langsung, selain untuk belanja pegawai juga digunakan untuk belanja hibah Rp5,619 triliun, belanja bantuan sosial (bansos) Rp48,39 miliar, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota Rp4,589 triliun, bantuan keuangan kepada pemkab/pemkot/pemdes Rp2,043 triliun, serta biaya tidak terduga Rp20 miliar.

Sementara, belanja langsung Pemprov Jateng pada APBD 2018 dianggarkan mencapai Rp6,630 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membiaya program dan kegiatan prioritas.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan perkembangan perekonomian Jateng hingga triwulan III tahun 2017. Berdasar beroperasinya infrastruktur strategis, meningkatnya investasi, dan terkendalinya laju inflasi, ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jateng 2018 mencapai 5,9%-6,2%.

Advertisement

Dalam rapat paripurna itu, Ganjar juga menentapkan prioritas pembangunan daerah tahun 2018. “Prioritas pembangunan meliputi penguatan daya saing ekonomi daerah yang berbasis pada keunggulan daerah dan berorientasi pada ekonomi kerakyakatan,” kata Ganjar dikutip laman Internet Pemprov Jateng.

Dengan prioritas pembangunan itu, maka garis besar alokasi anggaran belanja ditujukan untuk urusan wajib di bidang pendidikan dan kebudayaan Rp5,721 triliun, urusan bidang kesehatan Rp2,244 triliun dengan fokus kegiatan pada pembiayaan kesehatan masyarakat miskin nonkuota, bantuan jamban, pencegahan penyakit menular, bakti sosial melalui operasi katarak, serta peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit milik pemprov.

Selain itu, juga urusan wajib bidang pekerjaan umum dan penataan ruang Rp1,219 triliun, urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman yang dialokasikan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Rp35,29 miliar. Urusan ketentrama, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat Rp98,30 miliar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif