SOLOPOS.COM - Ilustrasi (netterpreneur.net)

Solopos.com, JAKARTA—Transaksi online pada 2015 diperkirakan mencapai Rp200 triliun. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang UKM dan Koperasi mendorong pelaku usaha untuk menerapkan teknologi E-commerce sebagai langkah meningkatkan akselerasi pertumbuhan kapasitas usaha kecil menengah (UKM).

Pada 2015, potensi transaksi online di Indonesia mencapai Rp200 triliun. Wakil Ketua Umum Kadin bidang UKM Erwin Aksa mengatakan saat ini teknologi elektronik commerce merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan pendapatan bagi pelaku industri dan UKM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang manusia tidak bisa lepas dari teknologi. Saya yakin orang lebih memilih ketinggalan dompet daripada ketinggalan HP. Karena HP sudah menjadi kebutuhan,” terang Erwin, Kamis (28/11/2013).

Apabila pelaku UKM ingin cepat menjual produk dan dikenal oleh masyarakat luas, kata dia, maka pola transaksi manual atau face to face harus segera ditinggalkan.

Pelaku UKM diharapkan cepat mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan website atau media sosial untuk mempromosikan produknya.

”Ke depan, tak perlu lagi ada pameran. Karena mendatangkan orang untuk mengikuti pameran butuh biaya besar. Di mana biaya memobilisasi orang dalam satu tempat menghabiskan dana cukup mahal. Kenapa tidak melakukan efisiensi dengan E-commerce,” terangnya.

Erwin mengatakan satu hal yang perlu diperhatikan dalam transaksi online. ”Bagaimana membangun kepercayaan kepada konsumen. Produk tentu harus bagus dan bisa menyakinkan kepada pembeli bahwa kualitas barang yang diproduksi tidak mengecewakan,” kata dia.

Disisi lain, Erwin menghendaki pelaku usaha tingkat daerah untuk mengembangkan perekonomian dengan mempromosikan potensi yang dimiliki daerah. Potensi daerah yang mumpuni yakni bidang pertanian dan perkebunan.

”[Pelaku bisnis] daerah harus bisa mendorong potensi unggulan. Karena basis daerah itu pertanian,” jelas dia.

Potensi bisnis daerah, kata dia, sebenarnya cukup bagus apabila pelaku bisnis dapat melihat peluang. Salah satunya sektor kerajian atau handicraf yang perlu diseriusi.

”Itu tugas dari pemerintah dan pelaku usaha untuk mendorong bisnis dalam jangka waktu panjang,” ucap dia.

Sementara itu, Kurniasih, Direktur UPD 1 Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mendukung pelaku usaha daerah untuk menggarap peluang bisnis yang bisa mensejahterakan daerahnya.

”Kami mendorong teman-teman daerah membawa masyarakat untuk kreatif membangun usaha. Kan hasilnya bisa untuk kesejahteraan masyarakat daerah itu,” jelas Kurniasih.

Pihaknya mengharapkan kepala daerah yang berasal dari berbagai latar belakang harus bisa menangkap potensi daerah agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

”Ada daerah yang berhasil [memproduksi hasil pertanian dan kerajinan] seperti Malang, Surabaya dan Jepara,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya