Minggu, 15 Juli 2012 - 21:47 WIB

"2014, Masyarakat Miskin di Indonesia Hanya 8%"

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Menteri Koperasi dan UKM Sjarifudin Hasan mengunjungi stan Bazar dan Expo Ekonomi Islam di arena Harlah ke-78 GP Ansor di Stadion Manahan, Solo, Minggu (15/7/2012).(JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO– Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Saifudin Hasan, Minggu (15/7/2012), menargetkan masyarakat miskin di Indonesia tinggal 8%.

Advertisement

Menurut Hasan, saat ini penduduk miskin di Indonesia sebanyak 11,9% dari total penduduk. Pada 2013, ia menargetkan jumlah itu turun menjadi 10% dan terus turun hingga 8% pada 2014. Sementara jumlah rata-rata pendapatan per kapita penduduk di Indonesia per tahun terus mengalami peningkatan. Pada 2011 sekitar 3.545 dolar per kapita per tahun. Pada 2014, pemerintah menargetkan pendapatan per kapita per tahun lebih dari 4.000 dolar.

Hasan mengatakan gerakan koperasi serta pengusaha mikro dan menengah memiliki peran dalam menurunkan jumlah masyarakat miskin dan meningkatan pendapatan per kapita. Ia berharap banyak organisasi kepemudaan yang memfasilitasi perkembangan koperasi dan pengusaha mikro. “Saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 6,5%. Koperasi dan UKM juga turut berpartisipasi,” ucapnya saat membuka pasar murah di Stadion Manahan,  Minggu.

Ke depan ia berencana membentuk kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan sejumlah organisasi kepemudaan seperti GP Ansor untuk mengentaskan kemsikinan di Indonesia. Salah satu hal yang akan dilakukan ialah mempermudah akses keuangan bagi pelaku UKM untuk mengembangkan usahanya.

Advertisement

Lebih lanjut, Hasan menjelaskan saat ini koperasi menjadi primadona. Sementara, koperasi syariah memiliki perkembangan yang cukup baik. Sehingga perlu dijadikan sebagai contoh koperasi lainnya.

Lebih lanjut, kata Hasan, saat ini ada 20% koperasi di Indonesia tidak aktif atau mati. Koperasi yang perlu mendapatkan perhatian khusus ialah yang berada di wilayah Indonesia bagian timur seperti NTT dan Papua. “Koperasi di wilayah itu perlu didorong agar terus berkembang,” tukasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif