SOLOPOS.COM - Kendaraan Niaga (Ilustrasi/JIBI)

Kendaraan Niaga (Ilustrasi/JIBI)

JAKARTA—Kondisi pasar kendaraan niaga tetap prospektif pada 2013 kendati dibayang-bayangi penurunan permintaan armada truk untuk kegiatan industri pertambangan karena dampak dari pelemahan harga sejumlah komoditas di pasar dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi tersebut dapat dilihat dari data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menunjukkan angka penjualan pada November 2012 sebanyak 30.099 unit relatif lebih kecil dari penjualan bulan sebelumnya 30.391 unit dengan selisih 292 unit.

Namun, jika dibandingkan dengan realisasi penjualan pada November 2011 sebannyak 24.888 unit, maka terdapat peningkatan 20,93%. Sementara itu, penjualan pada Januari-November 2012 sebesar 287.065 unit juga lebih tinggi 18,01% dari periode yang sama tahun lalau sebanyak 243.244 unit.

Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hino Motors Sales Indonesia, agen tunggal pemegang merek truk Hino, mengatakan permintaan pasar truk untuk kegiatan pertambangan memang sedang menurun karena dampak dari pelemahan harga komoditas terkait.

Pada saat yang bersamaan, permintaan armada untuk kegiatan pembangunan infrastruktur, industri, perdagangan dan logistik justru cenderung terus meningkat, sehingga dapat menutup pelemahan penjualan truk segmen pertambangan.

“Kami memproduksi banyak pilihan jenis dan varian truk, sehingga ketika pasar truk pertambangan turun, maka kami mendorong penjualan jenis dan varian yang lain, yang sedang banyak permintaannya seperti kegiatan industri, pembangunan infrastruktur dan logistik,” ujarnya Selasa (18/12/2012).

Ia menjelaskan, Hino telah mengembangkan truk jenis Ditro dengan 32 varian, Ranger memiliki 18 varian, Hino bus 4 varian dan 1 varian truk berat, guna memenuhi semua kebutuhan konsumen dan pelanggan dengan jaringan pemasaran dan purna jual yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pemintaan kendaraan niaga atau komersial tersebut akan terus meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diharapkan banyak pihak dapat mencapai di atas 6,5%, seiring dengan perkembangan industri dan diversifikasi kebutuhan logistik yang terus meningkat.

Yunus Sunaryo, Marketing Division PT Astra Multi Trucks Indonesia, sebelumnya mengatakan permintaan pasar kendaraan niaga cenderung meningkat, terutama tractor head penarik trailer, seiring dengan tingginya arus barang ekspor-impor serta jasa distribusi dan logistis.

“Permintaan tractor head seperti kacang goreng, produksinya rata-rata 180 unit per bulan tetapi permintaan pasar UD Trucks mencapai sekitar 250 unit per bulan, sehingga kami perlu meningkatkan kapasitas produksinya, bersama varian UD Trucks yang lain,” kata dia.

Program revitaliasasi armada pengangkutan barang yang mencapai sedikitnya 29.000 unit hingga 2015 untuk menekan biaya logistik agar daya saing produk dalam negeri menjadi semakin kuat itu juga merupakan salah satu potensi pasar kendaraan niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya