SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan dengan produk lokal (Dok/JIBI/Bisnis)

 

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

ilustrasi/JIBI/Bisnis Indonesia

JOGJA-Selama 2012, satu satu instrumen investasi yang masih banyak diminati warga DIY adalah properti. Berbagai bangunan properti mulai dari perumahan, ruko hingga yang baru saja booming yakni apartemen dan kondotel, laku di pasar. Berdasar data Real Estate Indonesia (REI) DPD DIY pada 2012 terdapat sekitar 2.200 unit properti yang dibangun atau bertambah sekitar 450 unit dari 2011 yang hanya berjumlah 1.750 unit.

“Pada 2013, diprediksi investasi properti masih akan terjaga baik,” ujar Nur Andi Wijayanto, pemilik PT. Blutinmindo, salah satu pengembang properti, saat ditemui Sabtu (29/12).

Menurut Nur, investasi properti masih akan menjadi pilihan masyarakat karena dianggap lebih menguntungkan dan minim risiko. Dari sisi harga misalnya,  pada 2012 mereka yang telah berinvestasi properti paling tidak mendapat keuntungan minimal 10% saat menjual kembali properti tersebut. Sebab, pada 2012 harga jual properti rata-rata naik 10%.

Melihat pertumbuhan pada 2012 dan prediksi pertumbuhan ekonomi dari pemerintah berkisar 6%, Nur mengaku optimistis, investasi properti pada 2013 masih akan cerah.

“Selama perekonomian masih tumbuh dan daya beli domestik ada, properti tetap akan tinggi,” kata Nur.
Pada 2013 mendatang, properti jenis residensial atau perumahan serta komersial seperti ruko dan kondotel diprediksi paling akan bersinar. Dari sisi harga, rumah dengan harga Rp300 jutaan masih tetap banyak diburu.

“Meski pada 2012 di DIY dipenuhi rumah seharga di atas Rp500 juta, namun berdasarkan survei REI, permintaan rumah dengan harga tersebut masih belum dominan hanya sekitar 20 persen dari total rumah yang terjual. Dominasi masih tetap rumah seharga Rp300 juta,” jelas Andi yang juga menjabat sebagai Sekjen REI DPD DIY.

Djoko Soewardianto, General Manager Hotel Sahid Raya Jogja yang pada 2012 ini ikut meramaikan dunia properti di Jogja melalui proyek kondotel dan apartemen Sahid Jogja Lifestyle mengatakan, properti jenis kondotel diprediksi akan menjadi investasi yang akan diburu pada 2013 nanti. Sebab proyek kondotel Sahid Jogja Lifestyle yang baru hadir medio 2012, dari 315 unit yang tersedia 80% sudah habis terjual pada penghujung 2012. Dari delapan lantai yang ditawarkan, hingga November lalu, tujuh lantai sudah habis terjual.

“Kondotel saat ini makin jadi pilihan investasi masyarakat dengan Break Event Poin (BEP) yang ditawarkan lima tahun,” ujar Djoko saat dihubungi, Sabtu (28/12).

Djoko menambahkan, lahirnya kelas menengah di DIY merupakan pasar potensial bagi pengembang properti. Begitu juga di DIY, menurut dia, investasi properti baik dalam bentuk kondotel, rumah maupun apartemen tetap akan mendatangkan keuntungan.

“Cuma kalau kondotel, semua sudah diatur oleh manajemen hotel, investor hanya tinggal terima profit tiap tahun,” kata Djoko.

Sahid Jogja Lifestyle saat ini sedang dalam masa pemasaran untuk unit yang berada di lantai delapan dan dibanderol Rp690 juta. Bahkan melihat potensi kondotel tersebut, dari rencana awal dua tower untuk apartemen, akhirnya dibangun kondotel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya