News
Sabtu, 21 April 2012 - 19:28 WIB

WAMEN ESDM MENINGGAL: Kisah Widjajono dan Rutinitas Bangun Pagi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Widjajono Partowidagdo (JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan)

Widjajono Partowidagdo (JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan)

JAKARTA – Sebelum meninggal, ternyata Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo sempat berkisah mengenai kebesaran Tuhan dan rutinitas bangun pada dini hari.
Advertisement

Kisahnya disampaikan melalui milis Ikatan Alumni ITB. Berikut tulisan yang diposting terakhir Pak Wid di milis IA ITB, yang salinannya diperoleh Bisnis Indonesia.

Kalau kita menyayangi orang-orang yang kita pimpin, Insya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang akan menunjukkan cara untuk membuat mereka dan kita lebih baik. Tuhan itu Maha Pencipta, segala kehendak-Nya terjadi.

Saya biasa tidur jam 20.00 WIB dan bangun jam 02.00 WIB pagi lalu Salat malam dan meditasi serta ceragem sekitar 30 menit, lalu buka komputer buat tulisan atau nulis email.

Advertisement

Dalam meditasi biasa menyebutkan:

“Tuhan Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, aku sayang kepadaMu dan sayangilah aku… Tuhan Engkau Maha Pencipta, segala kehendak-Mu terjadi…”

Lalu saya memohon apa yang saya mau…
(dan diakhiri dgn mengucap)
“Terima kasih Tuhan atas karuniaMu.”

Advertisement

Subuh saya Sholat di Mesjid sebelah rumah lalu jalan kaki dari Ciragil ke Taman Jenggala (pp sekitar 4 kilometer). Saya menyapa Satpam, Pembantu dan Orang Jualan yang saya temui di jalan dan akibatnya saya juga disapa oleh yang punya rumah (banyak Pejabat, Pengusaha dan Diplomat), sehingga saya memulai setiap hari dengan kedamaian dan optimisme karena saya percaya bahwa apa yang Dia kehendaki terjadi dan saya selain sudah memohon dan bersyukur juga menyayangi ciptaan-Nya dan berusaha membuat keadaan lebih baik. Oh ya, Tuhan tidak pernah kehabisan akal, jadi kita tidak perlu kuatir. Percayalah…

Salam,

widjajono

Widjajono tinggal di Jalan Ciragil, Kebayoran Baru Jakarta. Alumni teknik perminyakan ITB ini meninggal saat mendaki Gunung Tambora NTB hari ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif