SOLO—Bantuan operasional untuk pengurus RT/RW di wilayah Kota Solo akan diusulkan naik dari rata-rata Rp360.000-Rp600.000/orang/tahun menjadi Rp 1,2 juta/orang/tahun.
Usulan itu bakal diajukan dalam APBD Kota Solo tahun 2012 mendatang. Informasi yang dihimpun Espos, saat ini tercatat ada sekitar 2.300 orang pengurus RT dan 650 pengurus RW di wilayah Kota Bengawan. Menurut Anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Abdullah AA, beban dan tanggung jawab pengurus RT/RW cukup besar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selain urusan administrasi sepele mulai dari surat pengantar pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), kematian, keterangan miskin, hingga pertengkaran rumah tangga, melibatkan peran pengurus RT. Bahkan peristiwa bom meledak pun, RT ikut dimintai keterangannya.
“Namun bantuan yang selama ini diberikan kepada para pengurus RT/RW tersebut hingga saat ini terbilang kecil, berkisar Rp360.000 hingga Rp600.000. Untuk menutup kekurangannya, para pengurus RT bahkan seringkali harus nombok,” ungkap Abdullah kepada wartawan, Selasa (18/10).
Menyikapi hal itu, Ketua Fraksi Nurani Indonesia Raya (NIR) DPRD Solo ini mendesak agar anggaran operasional RT ditingkatkan tahun depan. Apabila kenaikan anggaran itu direalisasikan, pihaknya meyakini pelayanan kepada masyarakat akan membaik.
“Jika tugas-tugas pengurus RT/RW bisa didorong dengan bantuan yang sepadan, saya yakin bisa dilakukan dengan baik, termasuk apabila ada terorisme seperti aksi pengeboman, bisa diminimalisir,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Budi Suharto menyatakan sepakat dengan adanya usulan ditingkatkannya bantuan operasional pengurus RT/RW tersebut.
Namun menurut Sekda, tentunya usulan itu harus diajukan terlebih dulu melalui pembahasan APBD kota tahun depan. (JIBI/SOLOPOS/SRY)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
