SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pemkot Solo mencatat sebanya 57 bayi meninggal dunia sepanjang tahun 2010. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 60 kasus.

Kepala DKK, dr Sri Wahyuningsih saat ditemui wartawan seusai menggelar rapat kerja (Raker) dengan Panitia Khusus (Pansus) Persetujuan Pinjaman Daerah di Gedung Dewan, Rabu (26/1), mengakui kendati mengalami penurunan jumlah, capaian 57 kasus kematian bayi atau 5,9/1.000 kelahiran hidup (KLH) pada tahun 2010 itu terbilang masih tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Angka itu memang masih cukup tinggi. Namun angka itu masih jauh di bawah angka kematian bayi tingkat nasional yang mencapai 23/1.000 KLH. Kami berharap jumlah itu bisa ditekan pada tahun ini. Kalau bisa angkanya menjadi nol,” jelas Sri Wahyuningsih.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat DKK, dr Erna Harnanie menimpali, sebagian besar bayi yang meninggal dunia itu berusia satu bulan. Menurut Erna, penyebab kematian bayi di antaranya terjadi kelainan yang diderita ibu hamil, penyakit bawaan, serta kondisi bayi yang lahir prematur. ”Umumnya bayi yang meninggal dunia itu memiliki berat badan di bawah 2,5 kg. Namun, ada pula yang memiliki penyakit bawaan seperti kelainan jantung atau organ lainnya,” urai dia.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya