SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pedagang yang biasa berjualan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) mengaku ketar-ketir menyusul rencana masuknya investor tahun ini. Mereka berharap tetap mendapat tempat berjualan di dalam kompleks taman, pascapengembangan.

Seperti disampaikan petugas Humas Paguyuban Bakul Taman Jurug (TBTJ), Sudarno, saat ditemui wartawan Selasa (4/5). Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak boleh menyingkirkan pedagang begitu saja. Pasalnya jumlah pedagang yang masih aktif berjualan di dalam taman sekitar 207 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sejak status taman mengambang tahun 2004, penghasilan kami menyusut drastis. Bahkan sekarang bisa dalam beberapa hari tidak mendapat pemasukan,” ujarnya.

Sudarno melanjutkan, pada prinsipnya pedagang menyambut baik rencana pengembangan TSTJ. Sebab pasti akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung. Apalagi bila Jurug dikembangkan dengan menambah aneka wahana permainan dan hiburan, tidak hanya taman hewan dan pepohonan.

Pedagang berharap mendapat penjelasan detail rencana pengembangan taman. Termasuk, tegas dia, nasib para pedagang yang telah puluhan tahun menggantungkan hidup di Jurug. Apalagi saat dilakukan pembangunan fisik taman oleh investor, pedagang khawatir akan direlokasi sementara.

Widodo meminta, nantinya tetap ada lahan khusus bagi para pedagang lama TSTJ di dalam taman. Menurut dia, rencana pengembangan TSTJ menjadi tempat rekreasi atau hiburan lengkap fasilitas dan permainan, sangat bagus. Sebab selama ini citra TSTJ hanya dikenal sebagai tempat wisata khusus binatang dan pepohonan.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya