SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Realisasi jumlah penumpang kereta api di Stasiun Solo Balapan selama tahun 2009 hanya mencapai kisaran 97% dari target yang ditetapkan.

Jika program jumlah penumpang tahun 2009 kemarin, diharapkan bisa mencapai angka 990.558 penumpang, tetapi realisasi hingga Desember 2009 berkisar 964.107 penumpang. Dari pencapaian jumlah penumpang, Kepala Stasiun Solo Balapan Djuhandri menyampaikan, pengguna jasa kereta bisnis lokal paling mendominasi. Kereta bisnis lokal yang dimaksud adalah Prameks, Banyubiru dan Pandanwangi.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Disampaikannya, dari rencana atau program jumlah penumpang kereta bisnis lokal selama tahun 2009 sebanyak 554.655 penumpang, terealisasi 576.536 atau pencapaian 104%. Sementara, untuk jumlah penumpang kereta eksektuif mencapai angka 207.311 penumpang dari rencana 248.065 penumpang, atau terealisasi 84%. Begitu pula penumpang kereta bisnis yang direncanakan 187.838 penumpang, terealisasi 180.260 penumpang atau pencapaiannya 96%. Jika penumpang bisnis dan eksekutif itu diakumulasikan, maka penumpang bisnis lokal tetap mendominasi.

“Jika diperhitungkan total, memang realisasi penumpang kami hanya tercapai 97%. Tetapi, hasil ini juga tidak lepas dari revisi target yang sempat kami lakukan pada bulan-bulan tertentu, terutama saat jumlah penumpang maksimal,” tutur Djuhandri, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (4/1).

Selama satu tahun 2009, jumlah penumpang kereta untuk semua kelas berada pada posisi maksimal yakni bulan Juni dan Desember. Juni mencapai 94.075 penumpang dan Desember 95.577 penumpang. “Dua bulan itu ada momen libur sekolah dan Desember libur panjang Natal dan Tahun Baru 2010.”

Djuhandri mengatakan, jika jumlah penumpang kereta bisnis lokal mencapai posisi paling mendominasi, hal ini juga terjadi karena untuk kereta eksekutif tidak mungkin melakukan penambahan penumpang, meskipun reservasi melonjak. “Kecuali, saat kami mengoperasikan kereta luar biasa (KLB). Hanya saja, dari segitu hitung-hitungan bisnis, dengan mengoperasikan KLB tidak signifikan mendongkrak pendapatan kami. Karena biasanya penumpang KLB akan membeludak pada satu arah saja. Kalau mudik, berarti membeludak saat arah ke Solo, saat balik membeludak ke arah Jakarta saja.”

Djuhandri menambahkan, pencapaian jumlah penumpang tahun 2009 ini lebih baik dari tahun 2008 dengan volume penumpang 852.965 penumpang dan tahun 2007 berkisar 624.755 penumpang. Terkait target dan program 2010, lanjut Djuhandri, belum ada koordinasi resmi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) pusat. “Kemungkinan Februari baru bisa kami terima berapa target dan program yang unit laksanakan.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya