SOLOPOS.COM - Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu masuk rumah sakit Covid-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran Covid-19 di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). (Antara-Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Tsunami Covid-19 di India tak henti meruapkan kabar memprihatinkan. Selasa (27/4/2021), India bahkan kembali mencetak rekor kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19. Angka warga India meninggal yang setara bahkan diprediksi terduplikasi dalam tiga pekan.

Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) memprediksi bahwa angka kematian masih akan terus naik sampai dengan pertengahan Mei 2021. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, AS memprediksi, bahwa akan ada 200.000 lebih warga India meninggal dunia diserang Covid-19 dalam tiga pekan ke depan sebelum angka kematiannya kembali melandai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada puncaknya, sekitar 16 Mei 2021, India diperkirakan akan mendapat tambahan 13.000 kasus kematian per hari,” tulis laporan tersebut, melansir Straits Times, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Begini Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi…

Ekspedisi Mudik 2024

Jumlah tersebut sekitar empat kali lipat dari 3.285 kematian yang tercatat di worldometers.info pada Selasa (27/4/2021), yang sudah kembali menembus rekor. Angka kematian akibat Covid-29 di India terus menerus menembus rekor dalam sepekan terakhir.

Angka kasus terkonfirmasi harian pun menembus rekor global dalam lima hari terakhir dengan pada Selasa mencapai 362.902 kasus. Menurut studi IHME, angka kematian akibat Virus Corona harian di suatu negara dianggap sebagai indikator terbaik dari perkembangan pandemi, meskipun umumnya ada jeda 17 hingga 21 hari antara infeksi dan kematian.

Sudah 200.000 Kematian

Secara keseluruhan, India sudah melaporkan hampir 18 juta kasus dan lebih dari 200.000 kematian. Namun, para pakar kesehatan memperkirakan angka aslinya bisa jauh lebih besar.

Direktur IHME Christopher Murray mengatakan, bahwa penelitian yang dilakukan mendeteksi kurang dari 5% dari populasi yang terinfeksi. “Artinya angka kasus yang terdeteksi masih harus dikalikan 20 atau lebih untuk mendapatkan angka asli infeksi yang terjadi di India. Angka infeksi sekarang saja sudah sangat tinggi,” kata Murray.

Baca Juga: Turn Back Hoax: Vaksin Covid-19 Dibuat Sebelum Pandemi?

Studi IHME menyebut adanya penurunan tren kasus Covid-19 dan kematian di India pada September sampai pertengahan Februari. Namun, kondisinya berbalik secara dramatis pada April ini dengan adanya lonjakan infeksi.

IHME memprediksi setidaknya 1 dari 4 orang di India sudah terinfeksi Virus Corona, dan Covid-19 sudah menjadi penyebab kematian terbesar kelima di India. Total kasus di India diperkirakan bakal menyentuh 960.000 kasus pada 1 Agustus 2021.

Namun, sekitar 80.000 nyawa bisa diselamatkan, jika 95 persen populasinya mau menggunakan masker dengan benar di tempat umum. Sementara itu, jika program vaksinasi juga terus berjalan, 85.600 nyawa juga bisa diselamatkan.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya