SOLOPOS.COM - Guru SMK dan kepala SMK di Jatim mengikuti Seminar Nasional Revitalisasi SMK untuk Daya Saing Bangsa di Dyandra Hotel Surabaya, Selasa (29/8/2017). Dalam kegiatan tersebut juga dilanjutkan penandatanganan MoU antara PT Samsung Elektronik Indonesia dengan SMK. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

SMK di Surabaya mengadopsi kurikulum Samsung.

Solopos.com, SURABAYA — Sedikitnya 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Jawa Timur secara resmi mengadopsi kurikulum pelatihan perbaikan dan perakitan telepon seluler dari PT Samsung. Tak hanya itu, siswa-siswi yang berprestasi juga mendapatkan karpet merah untuk langsung bekerja di perusahaan elektronik kelas dunia tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Program adopsi kurikulum perbaikan dan perakitan ponsel Samsung oleh SMK digelar di Dyandra Hotel, Surabaya, Selasa (29/8/2017). Sejumlah SMK yang secara resmi bekerjasama dengan PT Samsung Elektronnik adalah SMK AI Huda Kediri, SMK Islam 1 Blitar, SMK Ma’arif Batu, SMK PGRI 1 Pasuruan, SMK PGRI 1 Nganjuk, SMK Taruna Balen Bojonegoro, SMK Turen Malang.

Selain itu, SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk, SMK Muhammadiyah 1 Surabaya, SMK Muhmmadiyah 2 Genteng Banyuwangi, SMK Muhammadiyah 5 Babat Lamongan, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang, SMK Negeri 1 Gempol Pasuruan, SMK 2 Negeri Malang, SMK Negeri 1 Geger Madiun, SMK Walisongo 2 Gempol, SMK Negeri 1 Bandung Tulungagung, SMK Negeri 1 Bendo Magetan, SMK BP Subulul Huda Madiun, dan SMK Negeri 1 Wonosari Madiun.

“Kami sangat bangga dipercaya SMK-SMK untuk bekerjasama dalam hal penyediaan kurikulum perbaikan dan perakitan Ponsel Samsung. Ini bagian dari visi misi Samsung untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia,” ujar Vice President Coorporate Affairs PT Samsung Elektronik Indonesia, KangHyuun Lee, dalam sambutannya pada peluncuran Samsung Tech Institute (STI) di Surabaya.

Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Saiful Rachman, MM, M. Pd, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenakertrans, Drs. Bambang Sartrio Lelono, MA, Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Gati Wibawaningsih, S.Teks M.A, serta ratusan guru SMK dan Kepala SMK se-Jatim.

“Siswa-siswi hasil didikan Samsung yang berprestasi bisa mencari pekerjaan di PT Samsung, atau servis-servis HP di mana saja,” lanjutnya.

Program STI, menurut Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenakertrans, Drs. Bambang Sartrio Lelono, selaras dan mendukung upaya pemerintah dalam merealisasikan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK.

Tak hanya itu, program ini juga selaras dengan program Kemenperin, “Pendidikan Vokasi Industri” dalam rangka meningkatkan kualitas para lulusan SMK. “Harapan kita, lulusan SMK memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk langsung terjun ke dunia kerja,” kata Bambang.

Program STI menyediakan kurikulum pelatihan perbaikan telepon selular yang sejajar dengan keterampilan dasar yang ditetapkan oleh Samsung Service Center. Khusus untuk SMK Negeri 1 Wonosari Madiun, sebagai Samsung Tech Institute percontohan di Jawa Timur, kurikulum yang diberikan juga mencakup perbaikan audio video dan home appliances seperti TV, kulkas, AC dan mesin cuci.
Selain itu, Samsung juga memfasilitasi siswa untuk pelaksanaan Praktek Kerja Industri di Samsung Service Center maupun afiliasinya. Tak hanya itu, lulusan STI juga diprioritaskan untuk mengikuti proses rekrutmen di Samsung Service Center maupun afiliasinya sesuai dengan kebutuhan dan kriteria dunia industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya