SOLOPOS.COM - Tim ahli forensik kepolsian melakukan autopsi jenazah santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur, di Tempat Pemakaman Umum Sei Selayur, Kalidoni, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (8/9/2022) (Antara/M Riezko Bima Elko P)

Solopos.com, PONOROGO — Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menjelaskan proses penyelidikan kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor masih terus dilakukan. Saat ini saksi yang sudah diperiksa terkait kasus penganiayaan yang berujung santri AM meninggal dunia itu sudah 20 orang.

Catur menyampaikan 20 saksi yang diperiksa itu terdiri dari staf pengasuh, pengjar pondok, dokter Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, dua rekan korban, orang tua korban, dan beberapa staf di IGD RS Yasyfin Darussalam Gontor yang menangani korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahap selanjutnya, kami akan melaksanakan gelar perkara atau yang lain dalam tahap legal standing secara formil maupun materil,” jelas dia, Kamis (8/9/2022).

Kapolres menegaskan telah mengantongi dua orang terduga pelaku dan kini masih dalam proses pemeriksana. Status keduanya masih terdua dan belum dinaikkan menjadi tersangka dalam kasus itu.

Baca Juga: Hasil Autopsi Santri Gontor Meninggal Dianiaya: Ada Memar Benda Tumpul di Dada

‘’Tim sudah bekerja, segera kita periksa. Bakal disampaikan progresnya. Statusnya masih terduga tidak ada kenaikan status,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, mengatakan autopsi dilakukan secara menyeluruh. Hasil dari proses autopsi itu bakal dikoordinasikan dengan pihak forensik.

‘’Kami koordinasi dengan pihak forensik. Itu dari ahli. Ini bagian dari upaya pengumpulan alat bukti,’’ jelasnya.

Baca Juga: Tim Forensik dari 2 Rumah Sakit Autopsi Jenazah Santri Pondok Gontor

Beberapa barang bukti yang diamankan oleh Polres Ponorogo antara lain, becak yg digunakan untuk membawa korban, tongkat pentungan, minyak kayu putih, dan botol air mineral. Barang itu ditemukan di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Autopsi terhadap jenazah santri AM telah dilakukan di TPU Sungai Selayur, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis. Hasil autopsi sementara menyebutkan bahwa ada memar bekas pukulan benda tumpul di sekitar dada santri AM.

‘’Hasil sementara salah satunya ada ditemukan memar bekas tumpulan di sekitar dada. Untuk kemungkinan dan sebabnya nanti dari ahli yang menyampaikan,’’ kata Catur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya