SOLOPOS.COM - Logo Kabupaten Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pelatihan tersebut menekankan pada aspek pengelolaan

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebanyak 20 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Maguwoharjo mengikuti Pelatihan Inkubator Kewirausahaan di Balai Desa Maguwoharjo, Depok. Pelatihan diberikan agar UMKM memiliki inovasi, daya saing, tangguh, dan mandiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Usaha Mikro, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Fahmi Khoiri menyampaikan, pelatihan tersebut menekankan pada aspek pengelolaan dan pengembangan kewirausahaan. Pelaku UMKM diharapkan mampu mengubah pola pikir dan menambah wawasan untuk menumbuhkan usahanya.

“Termasuk kemampuan untuk bersaing dalam kompetisi pasar. Pelatihan ini sangat strategis untuk menjawab permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (1/2/2018).

Dijelaskan Fahmi, pelatihan tersebut merupakan kegiatan usulan dari masyarakat (bottom up) melalui proses Musrenbang dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Tahun ini, selain Maguwoharjo pelaku UMKM yang mendapat pelatihan Inkubator Kewirausahaan adalah Desa Condongcatur. Hingga Desember 2017, tercatat 784 pelaku UMKM di kedua desa tersebut. Data tersebut di luar urusan bidang pertanian, pariwisata, perindustrian dan perdagangan serta pasar.

Peserta pelatihan juga diingatkan untuk mengurus Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK), sehingga memiliki peluang untuk mengakses penguatan modal, baik dari APBD maupun dari lembaga pembiayaan jejaring dinas. “Kami bekerja sama dengan bank-bank penyalur KUR, UPT Penguatan Modal Kabupaten Sleman, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia [Peruri], dan beberapa BUMN lain untuk memfasilitasi penyaluran bantuan pinjaman lunak kepada UMKM terutama pelaku usaha mikro,” katanya.

Demisioner Forpi Sleman Hempri Suyatna mengatakan, pemberdayaan UMKM perlu diperluas dan terus dilakukan. Dia berharap pembinaan kepada UMKM dilakukan hingga mencapai SNI (standar Nasional Indonesia). Perlu juga dimasukkan fasilitasi-fasilitasi pemasaran melalui e-commerce, pembentukan kampung-kampung digital dan sebagainya. “Ini terkait penguatan kelembagaan ekonomi pelaku UMKM seperti koperasi, Kelompok Usaha Bersama, BUMDes masih kurang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya