SOLOPOS.COM - Kajari Wonogiri, Agus Irawan Yustisianto (kiri), menjalani deteksi cepat atau rapid diagnostic test (RDT/rapid test) di kantor kejari, Selasa (19/5/2020). (istimewa/Kejari Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Kejaksaan Negeri atau Kejari Wonogiri menggelar deteksi cepat atau rapid test virus corona di kantor kejaksaan tersebut, kawasan kota Wonogiri, Selasa (19/5/220).

Sebanyak 20 pegawai yang berisiko menjalani tes tersebut. Hasil semua tes nonreaktif atau antibodi tak bereaksi karena tak terjadi infeksi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kejari Wonogiri, Agus Irawan Yustisianto, melalui Kepala Seksi Intelijen, Feby Rudy Purwanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (22/5/2020), mengatakan tak semua pegawai menjalani rapid test mengingat jumlah alat terbatas, yakni 20 unit.

Pengacara Pertanyakan 7 Pelaku Pengeroyokan Kades Karangtengah Wonogiri Tak Ditahan, Ada Apa?

Oleh karena itu pegawai yang dites ditetapkan berdasar skala prioritas, seperti pegawai berisiko karena sering berinteraksi dengan pihak luar. Mereka di antaranya jaksa dan Kajari.

Jaksa kerap menjalani sidang secara online. Meski begitu jaksa berada dalam satu ruangan dengan saksi. Sementara, Kajari memiliki kegiatan di luar bersama para pejabat lain.

“Hasil semua tesnya nonreaktif. Walau demikian Kajari meminta pegawai tak lengah. Tetap harus waspada dan selalu menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19,” kata lelaki yang akrab disapa Feby itu.

Ratusan Pengunjung hingga Petugas Parkir Pusat Perbelanjaan di Solo Ikuti Rapid Test Massal

Dia melanjutkan alat rapid test yang digunakan merupakan bantuan dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Alat tersebut khusus untuk mendeteksi reaksi atau tak bereaksinya antibodi terhadap Covid-19. Rapid test dilakukan untuk melindungi para pegawai berisiko.

“Kami selalu menerapkan protokol kesehatan baik bagi pegawai maupun kepada tamu. Di depan kantor sudah disiapkan bilik antiseptik, hand sanitizer [sabun cuci tangan tanpa bilas], dan cairan disinfektan. Tamu yang masuk wajib melaksanakan protokol,” imbuh Feby.

Selain itu ada petugas yang menyemprotkan disinfektan di seluruh bagian kantor secara berkala. Seluruh pegawai juga diwajibkan mengenakan masker. Pada bagian pelayanan pembayaran denda tilang lalu lintas dibuat sedemikian rupa, sehingga warga yang mengakses layanan tidak duduk berdekatan. Selain itu antrean di depan loket dibatasi.

Polisi Belum

Terpisah, Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, mengatakan belum bisa menggelar rapid test kepada personel. Hanya, dia tak menjelaskan alasannya.

Dia tak memungkiri personel berisiko karena bertugas di luar ruangan. Bahkan tak sedikit personel bertugas di pos penyekatan pemudik. Banyak pula personel yang kerap berinteraksi dengan warga sesuai tugas dan wewenangnya, seperti Babinkamtibmas.

DIJUAL CEPAT: Home Theater Polytron (PHT-138C)

“Syukur hingga kini belum ada yang mengeluhkan sakit yang mengarah pada gajala infeksi Covid-19. Jangan sampai [tertular] lah. Semoga sampai pandemi ini berakhir tidak ada yang sakit,” kata Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya