Madiun
Kamis, 7 November 2019 - 21:05 WIB

20 Murid SDN di Ponorogo Dipindah karena Atap Ruangannya Nyaris Ambrol

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi ruang kelas III SDN 3 Balong, Ponorogo, yang terpaksa ditopang bambu karena atapnya sudah keropos dan nyarus ambrol, Kamis (7/11/2019). (Istimewa-SDN 3 Balong)

Solopos.com, PONOROGO -- Sebanyak 20 murid kelas III SDN 3 Balong, Kabupaten Ponorogo, terpaksa harus pindah ruang belajar. Hal ini karena atap ruangan kelas III nyaris ambrol dan kondisinya mengkhawatirkan.

Saat ini pihak sekolah memasang tujuh bambu untuk menopang atap ruang kelas yang nyaris ambrol itu.

Advertisement

Kepala SDN 3 Balong, Kariminanto, mengatakan hanya satu ruang yakni ruang kelas III yang atapnya nyaris ambrol. Kondisi ini baru diketahui September lalu.

Saat itu, ada plafon yang retak dan terjatuh ke lantai. Setelahnya, baru diketahui kayu atap ruangan itu ternyata sudah keropos karena dimakan rayap.

"Ini baru diketahui ya September lalu. Setelah dilihat ternyata kayunya pada keropos. Soalnya kalau dilihat dari luar ya seperti masih baik," kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Kamis (7/11/2019).

Advertisement

Kariminanto menuturkan pihaknya langsung memasang penyangga dari bambu. Ada tujuh bambu yang digunakan untuk menyangga atap yang sudah keropos tersebut.

"Ini untuk antisipasi saja, supaya kalau ambrol tidak langsung," katanya.

Dia menuturkan ruang kelas tersebut sebenarnya masih aktif digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas III. Untuk saat ini murid kelas III terpaksa dipindah ke ruang kesenian. Sedangkan ruang kelas III sementara tidak digunakan, karena melihat kondisi yang membahayakan.

Advertisement

"Jumlah murid kelas III ada 20 anak. Semuanya kami pindahkan ke ruang yang lebih aman," ujarnya.

Ruang tersebut, kata Kariminanto, merupakan bangunan lama yang dibangun sekitar 1976. Ruang itu sempat direnovasi pada tahun 1998. Setelah renovasi itu, sudah tidak pernah ada lagi perbaikan maupun renovasi gedung.

Mengenai kondisi gedung kelas III itu, pihak sekolah telah melaporkan ke Dinas Pendidikan Ponorogo pada September lalu. Tetapi, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari dinas terkait laporan tersebut.

Ia berharap pemerintah segera memberikan solusi atas permasalahan gedung ruang kelas yang telah mengkhawatirkan itu. "Saya berharap segera diperbaiki. Supaya ruang kelas bisa digunakan lagi dan tidak membahayakan anak-anak," ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif