SOLOPOS.COM - IIlustrasi toilet JIBI/Harian Jogja/IST

Puluhan ribu keluarga di Sragen belum memiliki jamban.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20.387 keluarga di 20 wilayah kecamatan di Bumi Sukowati belum mempunyai jamban. Mereka membuang air besar ke sungai, pekarangan, jamban komunal, atau jamban milik kerabat mereka.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Sragen, Pratondo, saat diwawancara wartawan Senin (23/10/2017), mengatakan alasan belum adanya jamban di rumah mereka bukan semata masalah ekonomi.

Namun demikian untuk mengatasi masalah tersebut Pemkab Sragen telah menganggarkan dana Rp6 miliar dalam APBD tahun 2017. Anggaran sebesar itu diperuntukkan pengadaan 4.000 jamban sehat. Nilai bantuan per keluarga Rp1,5 juta. Pemberian bantuan diharapkan bisa mewujudkan bebas buang air besar sembarangan tahun 2018.

“Tahun ini diharapkan ada dua kecamatan yang seluruh desanya sudah bebas BABS, atau tidak buang air besar sembarangan. Sebab seluruh warganya [keluarga] sudah mempunyai jamban,” tutur dia. Dua kecamatan yang dimaksud Pratondo yaitu Ngrampal dan Miri.

Camat Kedawung, Hiladawati Aziron, mengatakan di wilayahnya masih ada sebagian warga yang belum mempunyai jamban. Tapi tahun ini masing-masing desa mendapat bantuan 10 jamban.

Dia menjelaskan tidak semua warga yang belum punya jamban karena masalah ekonomi. Ada sebagian warga yang tidak membuat jamban karena belum terbiasa. “Mereka terbiasa tak pakai jamban,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya