SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Wasiman dan Sartoko, warga Dusun Jagalan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, meninggal dunia setelah pesta minuman keras (miras) selama tiga hari berturut-turut, Sabtu-Senin (15-17/6/2019).

Keduanya sempat dirawat intensif di RS UNS di Pabelan dan RS Panti Waluyo, Solo. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (19/6/2019), sejumlah warga Dusun Jagalan, Desa Pabelan, menenggak miras saat ada hajatan pernikahan di kampung mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka pesta miras saat acara malam midodareni pernikahan hingga larut malam. Setelah acara resepsi pernikahan pada Minggu, mereka kembali melakukan pesta miras dengan berbagai jenis.

Lantaran masih ingin mabuk, mereka kembali melakukan hal serupa pada Senin. Selama tiga hari berturut-turut, Wasiman dan Sartoko serta sejumlah pemuda lainnya berpesta miras berbagai jenis seperti ciu dan anggur merah.

Tokoh masyarakat Desa Pabelan, Sutrisno, mengatakan Wasiman dan Sartoko mengalami pusing, mual, dan muntah-muntah pada Selasa (18/6/2019). Mereka lantas dibawa keluarganya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Ada yang dibawa ke RS UNS di Pabelan, ada yang dibawa ke RS Panti Waluyo, Solo. Mereka pesta miras selama tiga hari berturut-turut hampir setiap malam,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Sutrisno menduga Wasiman dan Sartoko meninggal dunia karena overdosis miras selama tiga hari. Terlebih, miras yang diminum beraneka jenis sehingga berdampak pada gangguan kesehatan.

Keluarga dan warga setempat juga sebenarnya sudah memperingatkan agar mereka tak kembali pesta miras setelah malam midodareni pernikahan. Namun, mereka tak menggubris peringatan itu.

“Mereka tetap nekat melanjutkan pesta miras kendati sudah diperingatkan warga. Selama ini, mereka berdua memang kerap mabuk dan pesta miras,” ujar dia.

Sutrisno tak mengetahui secara jelas waktu kematian Wasiman dan Sartoko di rumah sakit. Namun, kedua jenazah Wasiman dan Sartoko telah dimakamkan di permakaman desa setempat pada Rabu.

“Dimakamkan pada pukul 11.00 WIB dan 16.00 WIB. Saya tak tahu persis waktu meninggal di rumah sakit. Tapi kemungkinan tadi malam atau dini hari,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya