SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Tren angka kebakaran di Kota Boyolali dua tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan signifikan.   Sepanjang tahun 2008 total kebakaran mencapai 16 kasus, hingga Juli tahun ini telah terjadi 12 kali kasus kebakaran.

Seluruh Kasus kebakaran tahun 2009 tidak menelan korban jiwa, hanya total kerugian material mencapai Rp 174 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rata-rata kasus kebakaran terjadi disebabkan hubungan arus pendek. Korsleting terjadi karena adanya kesalahan pemakaian kabel dan menyusun instalasi jaringan listrik. Misal, penggunaan kabel serabut untuk menyambung saluran listrik atau satu stop contact dmanfaatkan untuk beberapa sambungan.

“Akhirnya panas tinggi tak terhindarkan dan terjadi hubungan arus pendek,” ucap Kabid PMK Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK), Sunaryadi, kepada wartawan, Sabtu (1/8).

Selain kesalahan pemasangan instalasi kabel listrik, penyebab lain kebakaran dipicu kecerobohan manusia ketika berhubungan dengan api. Misal meninggalkan tungku yang masih menyala tepat berada tidak jauh dari tabung gas atau benda muda terbakar. Akhirnya api merembet ke tabung gas atau benda mudah terbakar dan memicu kebakaran.

Selain tungku, berdasarkan data penyebab kebakaran, pembakaran daun tembakau menggunakan bahan brambut (kulit gabah-red) juga sebagai pemicu kasus.

Menurut Sunaryadi, dalam dua tahun terakhir kasus kebakaran paling banyak terjadi di dua kecamatan, yakni Mojosongo dan Teras. Kasus kebakaran yang terjadi di dua kecamatan itu lebih banyak disebabkan hubungan arus pendek.

Penyebab kedua, titik api muncul dari akibat pembakaran daun tembakau menggunakan oven berbahan bakar brambut.

Lebih lanjut Sunaryadi menguraikan, untuk meminimalisasi kasus kebakaran, masyarakat harus berperan serta, di antaranya meningkatkan kesadaran memperbaiki instalasi listrik dan lebih waspada ketika berhubungan dengan api.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya